Namun, ketika ATM bermasalah seperti ini, paket perlu untuk memindahkan dana dari rekening satu ke rekening lain.
Nambah lagi deh utang, 2500 untuk jasa transfer antar bank dan 5000 untuk isi paket darurat. Total 7500. Kecil emang. Tapi jika kasus ini terjadi 10 kali saja dalam sebulan sudah 75 ribu lo.
Untuk ukuran PNS tanpa pemasukan lain, kasus musim menikah utang melejit akan terulang setiap tahunnya. Sistem gali lobang tutup lobang terjadi. Jerat utang terjadi dan terjadi lagi. Kesabaran dan keikhlasan kita diuji.
Peran Saudara dan dana cadangan di situasi di atas sangat penting. Sebagai makhluk sosial dalam kegiatan berinteraksi dengan sesama kadang membuat saya tersenyum. Baru dua hari drama meminjam uang kepada Saudara, dikembalikan sesuai jadwal disepakati, akhirnya, menghubungi lagi untuk meminjam agar bisa ke kondangan.
Seperti hari ini, sudah satu bulan lebih ditunggu-tunggu siapa tahu ada bonus suami atau bonus dari mana-mana. Atau mungkin ada yang berutang datang melunasi utang tetapi hingga hari H belum ada.
Drama menambah utang pun terjadi, " Dek, kakak butuh pinjaman 2 juta. Mau kondangan ke kampung. Anak adek abangmu menikah."
"Oke Kak," jawab Si Adek. Ting! Notivikasi email penanda uang transferan masuk muncul.
Nah, musim utang melejit pun terjadi. Mematikan semua rumus perencanaan keuangan terjitu sekalipun. Jika ini terjadi, kita harus ekstra menabung dan lincah memakai sistem gali lobang tutup lobang.
Bagaimana cara mengatasinya? Ya, agar orang tempat kita ngutang tak kapok kita ngutangin kita, seperti adik saya di atas, tak ada pilihan, ketika gajian ya dulukan bayar utang. Lha yang mau dimakan apa?
Itulah keajaiban rezeki. Selagi kita mau makan, 3 x sehari x 5 orang, tetap ada yang mau dimakan meski sederhana. Nasi+ telur/ikan + sayur. Di sinilah letak keajaiban hidup, rezeki, dan sedekah membawa ampolop ke kondangan.