"Boleh duduk? " Sapanya sendu sambil menjilat bibir merahnya. Nafasnya berbunyi di antara kumisnya.
"Mhh... " Hanya itu yang kuucap sambil melebarkan tangan menyilahkan duduk. Inilah kelemahanku. Aku penggrogi di dekat cowok ini.
Duh, bagaimana ini. Aku bingung mau bicara apa. Aku juga malu dua kali lo. Pertama, memutuskan Pram. Kedua, tak menjenguknya saat ia sakit dulu.
"Baca apa?" Tanya Pram memecah kesunyian.
Akupun menyerahkan majalah itu ke tangannya. Iapun sibuk membolak-balik majalah itu. " Ini siapa?" Tanyanya menunjuk foto Brad Pitt.Â
"Brad Pitt," jawabku susah payah. Untung ia fokus melihat majalah. Aku sedikit lega.
"Ini siapa?" Tanyanya lagi ketika melihat gambar aktor India Ajay Defgn. " Tak ada yang kukenal." Katanya lalu meletakkan majalah itu di atas meja.
"Pram... kok kamu tinggalin aku!" Teriak seseorang dari jauh. Aku mengenal suara itu. Aku dan Pram menoleh. Ternyata Novella teman kami. Biasa kami panggil Vella.
"Eh, anak kuliah pulang?" Tanya Vella menjabat tanganku. Aku mengangguk. Bingung. Kuamati Vella dari atas ke bawah. Modis. Tangannya memegang lengan baju Pram. Pram mengikuti tatapanku.Â
"Ayunda, kami sudah menikah." Bisik Pram.Vella mengerutkan keningnya.