Permintaan persewaan di kota-kota, Inggris, terutama di universitas yang berkembang pesat, dan mahasiswa internasional yang kembali di tengah meredanya pandemi Covid-19 menimbulkan fenomena besar dunia pendidikan di sana.
Krisis yang melanda negeri mendiang Ratu Elizabeth II itu terkait masalah inflasi sehingga kemiskinan marajalela. Diperparah juga terkait kisruh di pasar obligasi yang diyakini memunculkan petaka finansial berat.
Di negara itu para pelajar pun keciprat terancam tinggal di akomodasi buruk  bahkan bisa menjadi 'menggelandang' atau tunawisma karena krisis perumahaan mengancam saat ini.
Fenomena perumahan ini sebenarnya sudah diperingatkan badan amal perumahan oleh mahasiswa Unipol bahwa perumahan pelajar saat ini sedang mencapai titik krisis terparah. Ini krisis terparah sejak tahun 1970-an.Â
Saat ini diberitakan banyak pelajar terpaksa tidur di gedung olahraga atau pada kendaraan mobil mereka.
Keadaan ini diprediksi akan memburuk sampai jelang  tahun baru ini. Kepala eksekutif Unipol, dikutip The Guardian, Selasa (27/12/2022), mengatakan, "Anda akan mulai melihat perumahan siswa mengalami kekurangan di sebagian besar universitas," kata Martin Blakey.
Menurut para ahli pun makin banyak pelajar yang mengalami periode tunawisma, tersembunyi, atau menerima perumahan yang tidak sesuai karena mereka berputus asa.
Para pelajar megakui  pula bahwa mereka telah dipaksa untuk tidur di sofa bersama teman-teman, tinggal dengan orang tua bukan solusi karena orang tua mereka agak jauh dari universitas.
Para pelajar itupun terpaksa menerima kamar yang tidak sesuai, misalnya kamar tak berjendela atau memiliki ventilasi sangat buruk.
Akomodasi siswa yang dibangun khusus berhenti berkembang saat ini. sejauh itu, mereka tak berpikir ini akan berubah. Mereka pikir akan ada penurunan penggunaan yang signifikan dalam rumah bersama. Ternyata tuan tanah kembali menyewakan tanah mereka ke profesional atau meninggalkan pemakai.