Malam itu Lloris mampu melahirkan pertandingan Argentina vs Prancis sebagai final terindah dalam sejarah Piala Dunia. Ia mampu mengeluarkan umpatan-umpatan kesal penggemar Argentina kala berhasil memeluk bola penyelamatan.
Baik La Albiceleste maupun Les Blues, mereka masing-masing sudah menyuguhkan level permainan kelas atas yang seru sekaligus menegangkan bersama kiper handal Lloris.
Meski Hugo Lloris saat Prancis dan Argentina harus adu penalti menjadi petaka untuknya. Nasib Lloris memang sangatlah buruk dibanding Emiliano Martinez lawannya. Angin penalti tak bisa dielakkan untuk menyudahi permainan berimbang itu.
Hugo Lloris tak bisa berbuat apa-apa saat mengamankan gawangnya pada drama adu penalti, Minggu (18/12) malam WIB itu. Dalam duel final itu. Tak satupun eksekusi penalti pemain Argentina bisa Lloris hentikan. Grogikah ia?
Empat penendang Argentina pun berhasil menyarangkan bola ke gawangnya tanpa cela. Sedangkan Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni, dua eksekutor Prancis itu malah gagal menunaikan tugas mereka.
Yah, Mereka terpaksa merelakan trofi juara dunia yang sudah dimenangkan edisi 2018 itu kepada Argentina. Argentina menaklukkan dengan skor 4-2 pada adu penalti. Padahal kedudukan dua tim sempat bermain imbang waktu normal 90 menit usai, 3-3.
Sabar Lloris. Belum jatahmu untuk menang. Tapi meski kalah permainan dan kansmu tiap menyelamatkan bola keren-berhasil dan jangan grogi jika tos-tosan  adu penalti lagi.
Nama, Hugo Lloris, lahir 26 Desember 1986. Pemain sepak bola Prancis dengan posisi penjaga gawang. Saat ini ia bermain untuk Tottenham Hotspur dan untuk tim nasional Prancis. Memiliki 3 anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H