Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Outing di Akhir Tahun Pentingkah? Outing sambil Pulang Kampung Bisa Menjadi Pilihan

20 Desember 2022   06:39 Diperbarui: 20 Desember 2022   06:58 1143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benteng Jepang di Talu, Pasaman Barat: halonusa.com

Perlukah outing kantor? Kadang muncul pertanyaan itu di benak seorang kepala. Outing kantor merupakan perjalanan yang dilakukan untuk kesenangan. Biasanya kegiatan ini hanya berlangsung sehari sampai tiga hari saja.

Outing perlu dilakukan sebagai sebuah bentuk peduli kepala terhadap karyawan atau guru agar dapat kembali bersemangat dalam bekerja. Outing juga membuat karyawan atau guru kita kompak serta saling mengenal satu sama lain lebih dekat.

outing harus memiliki perencanaan kegiatan yang jelas karena outing tidak hanya sekedar kekompakan antara sesama kita saja. Kepala dapat juga menyertakan kegiatan lain seperti kemping,  outbond, gathering, atau hiking dalam outing kantor.

Apa sih beda outing dengan kemping, outbond, gatering, hiking?

Pertama, Outing

Outing fokus pada kegiatan perusahaan atau sekolah yang sifatnya menyenangkan. Rekreasi di alam terbuka misalnya. Ke kebun jeruk atau kebun stroberry. Outingpun dapat dilaksanakan berupa acara bebas.

Bisa juga hanya permainan ringan yang tidak berat secara fisik artinya tak melelahkan baik pikiran dan emosional pesertanya. Misalnya mandi air panas.

Kedua, Outbond

Outbond memang salah satu kegiatan edukatif yang  bisa diselenggarakan perusahaan di alam terbuka. Kegiatan ini merupakan permainan yang membutuhkan fisik ketika bermain tarik tambang misalnya. 

Pikiran dan emosionalpun terkuras karena jenis permainan yang dimainkan, misalnya butuh strategi, ide, kecerdikan, brain games, fun games, ice breaking maupun team building.

Outbound akan melatih kita untuk meningkatkan komunikasi, empati, kerja sama atau teamwork bahkan kesabaran. Outbond sedikit lebih melelahkan dari outing.

Ketiga, Hiking

Hiking tentu kita kenal bukan? Salah satu kegiatan olahraga jalan kaki. Hiking banyak diminati. Biasanya dilakukan di pegunungan, perkebunan, pedesaan, atau medan luar biasa curam atau terjal. Dilakukan sembari olahraga sambil menikmati pemandangan segar dan udara yang sejuk. Ingat kapan kamu terakhir hiking?

Keempat, Ghatering

Gathering bisa dilakukan di dua tempat. Bisa outdoor dan indoor. Alam terbukakah atau dalam ruangan tertutup saja. Yang jelas tetap bisa diadakan dengan tujuan meningkatkan produktivitas kerja guru atau karyawan.

Ke mana kita outing?

Anak-anak lebih suka bermain air. Ibu-ibu senang shoping. Bapak-bapak lebih suka nongkrong di warung-warung ditemani segelas kopi sambil menonton pertandingan bola.

Lalu ke mana kita outing? Outing bisa di mana saja. Tak perlu mahal-mahal dan menguras kantong. Bisa kita pilih outing sederhana berikut.

Pertama, outing sambil pulang kampung

Outing selalu menarik bagi keluarga apalagi pulang ke kampung. Tak perlu lama-lama di kampung. Cukup 3 hari saja. Satu hari perjalanan dari kota ke kampung sambil menikmati kuliner di jalan.

Dari Padang Panjang ke Pasaman, kami menghabiskan waktu biasanya  4 jam perjalanan. Seharusnya bisa ditempuh 3 jam tapi kami sengaja 1 jam untuk menikmati kuliner sate. Sate Palupuh kami beri namanya. Sederhana tapi nikmat.

Di belakang pondok sate ini ada sungai. Seru untuk main-main air sejenak sebelum menikmati sate. Sawah menghampar dan bukit barisan mengelilingi. Sejuk mata memandang.

Ilustrasi kuliner sate: Devi Nevill, Screenshots
Ilustrasi kuliner sate: Devi Nevill, Screenshots

Sungai palupuh: Devi Nevill, Screenshots
Sungai palupuh: Devi Nevill, Screenshots

Kedua, mandi-mandi

Pada hari kedua, kami mandi-mandi di Batang  Sontang. Sungai nan jernih dan dalam sangat pas untuk belajar berenang. Kami bisa menghabiskan waktu bersama rekan dan keluarga di sini dari pagi hingga sore.

Tentu kita harus membawa bekal berupa nasi dan lauknya. Kami tak lupa membawa kuliner kampung sini berupa goreng pisang, mie lidi, dan mie pecal juga lontong mie.

Tak lupa mie instan juga dibawa dan dimasak sendiri sesudah mandi-mandi. Tubuh dingin sesudah mandi sangat pas menikmati sepiring mie panas pedas.

Batang Sontang nan jernih dan bersih: antaranews.com
Batang Sontang nan jernih dan bersih: antaranews.com

Dokpri Yusriana
Dokpri Yusriana

Dokpri Yusriana
Dokpri Yusriana

Ketiga, keliling Pasaman

Sambil menuju pulang kembali ke Kota Padang Panjang, di hari ketiga kami mengelilingi Pasaman yang sudah dibagi menjadi dua kabupaten. Pasaman dan Pasaman Barat.

Sebelum ke Padang Panjang mampir dulu ke Air Panas Panti. Destinasi wisata alam Rimbo Panti merupakan destinasi wisata alam sumber air panas. Destinasi juga merupakan cagar alam.

Destinasi ini sangat terkenal dan menjadi destinasi wisata favorit keluarga dan turis. Tempat wisata ini diberi nama yang diambil dari bahasa Indonesia, kata rimba dan panti. Rimba adalah kehidupan bebas. Sedangkan kata panti berarti tempat dan sekaligus merupakan nama daerah kecamatan sebagai letak destinasi wisata alam ini.

Di sini ada kuburan dua yang merupakan legenda akan pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Tersebutlah dua orang peburu yang bertemu di hutan ini. Mereka sama-sama membidik seekor kijang. 

Rimba Panti memang menyimpan banyak hewan buas hingga hewan pakan. Harimau dan ular piton kategori buas; kijang, landak, rusa, dan burung biasanya hewan yang dikonsumsi warga setempat dengan berburu.

Salah satu dari peburu bersuku Minang dan salah satu lagi bersuku Batak Mandailing. Ternyata mereka membidik dengan anak panah sama seekor kijang mungil. Terjadilah mis komunikasi di antara mereka. Tidak saling mengerti. Akhirnya mereka sama-sama meninggal di dekat hewan buruan mereka.

Warga yang menemukanpun menguburkan mereka di lokasi itu. Hingga melegendalah cerita ini dengan cerita Kuburan Dua Rimba Panti. Mereka menjadi simbol pentingnya bahasa persatuan karena kita bangsa Indonesia memiliki beragam bahasa daerah dan budaya.

Air panas Rimbo Panti dengan suhu 100 derajat: wisato.id
Air panas Rimbo Panti dengan suhu 100 derajat: wisato.id

Puas merebus telur di sini, kita lanjut menuju Pasaman Barat. Kelokan lokasi Kuburan Dua Rimba Panti menjadi tempat swa foto nan keren.

Lokasi Kuburan Dua dan tikungan erotis Rimba Panti: Youtube
Lokasi Kuburan Dua dan tikungan erotis Rimba Panti: Youtube

Di sini juga kita akan menemukan bukti sejarah bahwa bangsa kita dijajah Jepang.

Benteng Jepang di Talu, Pasaman Barat: halonusa.com
Benteng Jepang di Talu, Pasaman Barat: halonusa.com

Benteng Talu ini ada dua lokasi. Daerah ini sekarang masuk Kabupaten Pasaman Barat. Benteng Talu I berbentuk setengah segi depalan dengan atap coran tidak rata agak cembung.

Benteng Talu I ini memiliki ukuran panjang lebih kurang  4,5 m, lebar 4 m dan tingginya 1,9 m. Ada 3 lubang pengintai di sini dengan ukuran masing-masing 25 cm pada sisi Selatan, Barat dan Timur.

Terus ke Pasaman Barat, di sini terkenal akan sawit dan jeruk. Kita bisa pergi berwisata ke kebun jeruk. Sepanjang jalan pun kita mudah menemukan jeruk-jeruk segar khas daerah ini.

Jika ke sini kami paling senang ke Lubuk Landur dan Batang Toman. Lubuk Landur dengan ikan larangannya yang cukup terkenal. Ikan-ikan sebesar bayi.

Ikan Lubuk Landur : wordPress.com
Ikan Lubuk Landur : wordPress.com

Sungai Batang Toman nan Jernih saat cerah: Antaranews.com
Sungai Batang Toman nan Jernih saat cerah: Antaranews.com

Kita lanjut pulang menuju Pariaman dan sekitarnya. Duh di sini juga sangat banyak destinasi yang bisa dikunjungi. Banyak pantai memesona di sini. Tapi cukup sampai di sini kita outingnya dulu ya. Nanti lanjut cerita Paris, he he he Pariaman dan sekitarnya biasa disingkat menjadi Paris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun