Banyak orangtua yang tak percaya bahwa perhatian orangtua akan membuat anak-anak bebas masalah. Mereka akan tumbuh dengan optimis. Justru sikap melenakan anak dan memanjakan anak akan membuat mereka tak percaya diri.
Hal ini akan membuat anak lamban merespon dan lamban mengambil keputusan. Tak sepenuhnya tepat memanjakan anak, karena bisa jadi anak sangat ketergantungan dan mental  tak berani mengungkapkan masalah.Â
Kondisi ini bisa mengkondisikan psikologi tak stabil karena ia tak punya waktu sendiri yang cukup dan waktu untuk bereksperimen. Kadang anak belajar menjadi baik dari kesalahannya sendiri.
Ketiga, Tidak Berdiskusi dengan Anak
Sangat mudah melakukan  pengawasan kepada anak dalam mendorong kesuksesan dan membuat anak-anak menjadi lebih baik. Asal orangtua rajin berdiskusi dengan mereka.
Mereka yang dibesarkan dengan cara ini untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal mulai dari penampilan, kesukaan, olahraga, kecerdasan, atau apa saja bisa jadi pribadi yang percaya diri.
Tapi jika sebaliknya sikap orangtua memonopoli dan tidak berdiskusi dengan anak, ketika kesalahan terjadi, mereka merasa tidak berharga sebagai manusia dan menjadi sangat marah sehingga dalam beberapa kasus mereka akan melukai diri sendiri.
Bolos sekolah, melawan kepada guru dengan jiwa berontak, bahkan sampai bunuh diri karena frustasi. Ada beberapa siswa ketika ditanya mengapa tak semangat. Jawaban mereka ringan saja, "Saya tak ingin sekolah di sini. Orangtua yang memaksa."
Keempat, Memilih Sekolah Demi Atasi Kesulitan Anak di Rumah
Orangtua sering menyadari kesulitan dan kelemahan anak. Ini cenderung dijadikan dasar memilih sekolah anak. Atas anggapan dasar bahwa sekolah mampu mengatasi kesulitan dan kelemahan anak di rumah. Tujuan seperti ini, berpotensi membuat anak stres sebab ada tekanan-tekanan atau target yang tidak realistis.
Memilih sekolah anak sebaiknya berdasarkan potensi atau kelebihan yang dipunyai anak. Anak pun mudah mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung. Ia senang belajar dan tumbuh motivasi berprestasi dari dalam diri mereka sendiri.