Sempat frustasi tak berhasil hingga salah seorang anak berteriak. "Bu, di tas Rudi (nama saran) ada nama Refa." Wah, saya lega kala itu.
Kami pun berkerubung melihat label nama di tangan anak itu. Benar, nama REFA tertera di kertas label nama itu. Refa pun mengaku itu tulisan namanya. Tulisan itu ada di kotak pensil miliknya.Â
Saya pun menemui Rudi di rumahnya. Setelah bersilaturahmi dengan ibunya, saya ajak ia keluar. Di luar rumah, saya langsug to the point bertanya dan sedikit ancaman, namun merayu.
"Di mana kotak pensil Refa, Nak? Ia nampak kaget.
"Di lemari kelas," katanya.
"Sudah Ibu geledah lemari kelas, tak ada. Di mana, Nak? Refa cuma butuh kotak pensilnya. Isinya buat kamu saja. Ibupun takkan ngadu sama mamamu." Jelas saya lagi.
"Udah saya buang ke selokan," katanya.Â
"Oke. Kita ke selokan itu, nak!" Kata saya.Â
Kami pun menuju selokan. Benar, kotak pensil itu ada di sana. Ketika diproses di sekolah, kapan ia mencuri, ternyata pada jam olah raga dan jam TIK. Prihatin kita Ayah Bunda.
Bagaimana tips atau kiat kita agar anak tak mencuri? Ini beberapa tips untuk anak yang masih pemula mencurinya Ayah Bunda. Jika sudah senior mencurinya tentu butuh penanganan lebih serius, psikolog anak.
Pertama, Perhatikan Anak