Mengapa anak mencuri? Mungkin pertanyaan ini pernah menjelma di pikiran kita selaku orangtua ketika ada teman anak kita yang mencuri di usia dini, misalnya PAUD atau TK.
Saat itu Ayah Bunda mungkin ada yang menganggap, hal biasa ketika tiba di rumah, anak memakai krayon atau pensil warna yang bukan Ayah Bunda membelinya.
Apa reaksi Ayah Bunda saat melihat itu? Membiarkan sajakah? Jangan dibiarkan karena kondisi itulah awal mula karakter mencuri melekat pada anak.
Ayah Bunda harus memberitahu si kecil bahwa krayon dan pensil warna itu milik Bu Guru. Tak boleh diambil. Jika semua anak mengambil peralatan sekolah PAUD dan TK, besok si Adek dan teman-teman belajar pake apa?
Beri anak pengertian seperti itu. Jika Ayah Bunda punya uang, tanya anak apakah benar-benar butuh krayon atau pensil warna?
Jika benar butuh, sudah saatnya Ayah Bunda untuk membelikan anak krayon atau pensil warna. Temani anak mengembalikan krayon atau pensil warna yang diambil. Jika tak ditemani, kita khawatir anak takut, malu, dan tak mengembalikan.
Kalau hal itu terjadi, justru kita mendidik anak berbohong. Bagusnya ditemani. Perlu juga ditanya Bu Guru, krayon punya sekolah atau temannya. Bila sudah dipastikan barulah anak diminta untuk meminta maaf kepada gurunya.
Lima ilmu mendidik sejak dini yang bisa kita dapat dari kejadian di atas.
Pertama, mendidik anak jujur kepada orangtua, guru, dan teman,