Kenal dengan Anwar Ibrahim? Pernahkah Anda mendengar namanya? Tahukah Anda bagaimana pahit dan getir kehidupan yang beliau lalui bersama keluarganya?
April 1999 beliau menjadi Wakil Perdana Menteri Malaysia yang dipecat, dinyatakan bersalah atas empat tuduhan. Korupsi dan dijatuhi hukuman enam tahun penjara pada Rabu, 14 April 1999. Keputusan itu  memicu demonstrasi jalanan massal.
Beliau didakwa pula sebelumnya pada September 1998 dan diadili pada November dalam pertarungan hukum kontroversial yang memecah belah bangsa.
Saat itu, Anwar dijatuhi hukuman enam tahun untuk masing-masing dari empat dakwaan kepadanya. Dakwaan itu membawa maksimum 14 tahun penjara dan denda 20.000 ringgit ($5.000).
Kenyataan yang melarang Anwar kembali ke politik setidaknya selama 20 tahun setelah dibebaskan. Benar-benar aib karena interpretasi korupsi yang menggelikan.
Ketika mengikuti perjalanan karier beliau saya adalah mahasiswi yang sedang menggilai politik karena pada saat itu, Indonesia pun sedang memperjuangkan reformasi.
"Ketika itu pula di tanah jiran itu, Anwar sedang ditimpa badai politik toxic. Semua orang saat itu mempertimbangkan bagaimana di Malaysia miliaran ringgit uang rakyat dihamburkan oleh para pemimpinnya selaku atasan beliau untuk menyelamatkan anak-anak dan kroni mereka," kata Anwar.
Konspirasi politik untuk menghancurkan  dan memastikan (Perdana Menteri) Datuk Seri Dr. Mahathir Mohamad terus memegang kekuasaan dengan cara apa pun, bahkan jika itu berarti mengorbankan sedikit pun yang tersisa dari integritas peradilan saat itu.
Kebebasan berdemokrasi dan bersuara tak dihargai saat itu. Selama persidangan lima setengah bulan, Anwar dilarang berargumen bahwa dia adalah korban konspirasi yang dipimpin oleh Mahathir dan rekan-rekan politiknya.
Harapan akan diadili secara adil tidak memiliki harapan. Penghargaan kepada orang lain saat itu lenyap. Bahkan pada tahun 1997 ia mendapat tuduhan dari dua orang yang menuduhnya melakukan kejahatan seks. Mahathir menyebut Anwar tidak layak secara moral dan memecatnya sebagai wakil perdana.