Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dendam, Ujaran Kebencian, dan Toxic Jelang Pemilu Tinggalkan Mari Berdemokrasi Secara Bijak

21 November 2022   09:37 Diperbarui: 21 November 2022   10:11 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisruh yang berawal dari cuitan seseorang di Twitter dari akun @KoprifilJati, dengan nama Kharisma Jati yang dinilai menghina Iriana, dan menganggap ibu negara Indonesia sebagai asisten rumah tangga (ART) atau pembantu Kim Kun Hee, merujuk cuitan berikut:

"Bi, tolong buatkan tamu kita minum,"

Toxic, mungkin itu yang terlontar di hati kita menyikapi hal di atas. Adakah ini maling teriak maling sebagai penyajian sandiwara dendam, ujaran kebencian, dan toxic di jelang pemilu? Toxic politik atau political toxic.

Tak kalah, Politikus senior PDI Perjuangan atau PDIP Panda Nababan, juga turut meramaikan di Wartaekonomi mereka menyebutkan jeleknya Presiden Joko Widodo alias Jokowi adalah balas dendam. https://wartaekonomi.co.id//

Panda lebih lanjut mengatakan, Jokowi memiliki kemampuan untuk membalas dendam pada siapa saja yang berbuat salah padanya dengan cara tak terduga.

Ia menyatakan saat menanggapi kemungkinan adanya hubungan buruk antara Jokowi dan Surya Paloh jelang pemilu 2024.

" Sebetulnya saya khawatir, hubungan mereka berdua ini tidak berjalan baik antara Jokowi dengan Surya, karena kalau itu terjadi Jokowi jelek kelakuaknnya itu jelek," ungkap Panda Nababan dalam perbincangannya di Total Politik.

Ia mengawali cerita tersebut dengan kisah tentang Presiden Jokowi terjebak kemacetan ketika menuju lokasi perayaan HUT TNI 2017 di Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon, Banten. Saat itu, akhirnya Presiden terpaksa berjalan kaki.

" Tentu dia (Jokowi) merasa dipermalukan, merasa tidak dihargai waktu ulang tahun TNI di Cilegon. Jalan kaki dia," tutur Panda.

Panda menuturkan, mantan gubernur DKI itu pun meminta Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengecek masalah macet ini ke Polda Banten.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga dimintai menghubungi Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.Polda Banten yang pada waktu itu dipimpin Listyo Sigit Prabowo. Listyo mengaku tidak dilibatkan dalam pengaturan lalu lintas menuju lokasi HUT TNI di Cilegon saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun