Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Posisi 5 Besar, K-Rewards Oktober 2022 dan Kompasianaval yang Menginspirasi

4 Desember 2022   16:27 Diperbarui: 4 Desember 2022   19:31 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat buat para sahabat pemenang kompasianaval: kompas.com

Kompasianival, Posisi 5 Besar, dan K-Rewards Oktober 2022

"Nasib bak cando roda padati ..., roda padati ...
Turun naiak, baputa ganti baganti
Baputa kaateh yo dapek galak badarai ..., galak badarai ...
Turun ka bawah taimpik badan marasai."

Itu lirik lagu Minang. Dipopulerkan oleh Bunda Almarhum Elli Kasim. Lagu itu hits dan melegenda hingga sekarang. Lagu itu memicu semangat juang.  Bahwa nasib (takdir atau rezki) kita seperti roda pedati.

Roda layaknya berputar. Kadang di atas dan kadang di bawah. Ketika roda di atas, nasib kita lagi mujur, maka galak (tawa) berderai. Kita bahagia. Misalnya kala panen bagi petani dan kala gajian bagi buruh.

Nah, ketika roda di bawah, nasib kurang beruntung, taimpik (terhimpit) berarti rezki kita sedang seret. Maksudnya belum beruntung atau paceklik. Belum gajian.

Demikian juga kala menulis di kompasiana ini. Kita gajian di Gopay pada tanggal kisaran 12. Kadang terima gaji gede, kadang dikit. Alhamdulillah kompasiana sudah mengumumkan para K-Rewards kemarin Oktober, 12/11.

Kala itu saya iseng membuka profil pribadi. Tuh yang ada gambar lonceng di atas, bestie. Sebelah kiri foto profil kita. Lalu saya klik K-Rewards, wow kaget. Bersama murid kelas 9C kami bersorak. "Wow, Ibu posisi 5 besar K-Rewards Oktober 2022 ini.

Murid saya yang hendak soliskan (shalat,istirahat, makan) pun berhamburan melihat."Selamat, Bu. Keren. Aku nanti pas SMA fokus nulis, Bu." Kata salah seorang dari mereka.

Ini K-Rewards kedua sejak bergabung di kopasiana entah sejak  Juni? Saya lupa. Sudah 204 tulisan terukir dan 11 kategori AU. He he he. Alhamdulillah akhirnya bisa juga bikin tulisan AU.

September K-Rewards perdana saya. Oktober kedua kalinya. Langsug di posisi 5. Keren bener. Semangat-semangat. 

Ini dia K-Rewards kita. Keren. Ayo semangat: Dokpri
Ini dia K-Rewards kita. Keren. Ayo semangat: Dokpri

Di tahun 2022 ini kita sudah hampir mencapai ujung lho, Akhir tahun. Bagaimana dengan keinginanmu menulis? Bagaimana targetmu menulis di Kompasiana? Belum mau menulis juga, Nak?

Tinggal bulan Desember ini beberapa hari lagi untuk merealisasikan target-target menulis tahunan kita. Jangan khawatir di sini kita mendapat K-Rewards. Tentu ini juga mungkin jadi salah satu target Kompasianer.

Kata mimin kompasiana sih, dari bisik-bisik yang dia dengar, tahun depan 2023 program ini masih terus berjalan kok. Bahkan akan ada inovasi lain yang bikin kita tambah semangat beraktivitas di Kompasiana. Apa tuh? Kata mimin, tunggu tanggal mainnya saja, ya.

Mimin kompasiana sekarang, mengabarkan dulu peraih K-Rewards periode Oktober 2022. Berikut 6 besar Kompasianer yang mendapat nominal tertinggi:

1. Widi Kurniawan | Rp2.819.550
2. Hendra Fokker | Rp1.075.725
3. Tovanno Valentino | Rp653.925
4. Irwan Rinaldi Sikumbang | Rp582.450
5. Yusriana Siregar Pahu | Rp548.775 
6. Teguh Ari Prianto | Rp448.750

Wow, keren. Sekarang roda pedati untukku sedang di atas. Wow, semoga khayal untuk mengambil S2 segera tercapai, sahabat semua. Doain ya. 

Menabung tentu solusinya. Bulan September dapat K-Rewards 70 ribu sekian-sekian. Hari ini  dapat segini, Rp548.775 berasa mimpi. Tapi nyata. Makasi Kompasiana.

Benar, saya ingin kuliah S2. Untuk kuliah S2 ini butuh uang daftar 700 ribu. Kemudian uang semester 7.000.000 per semesternya dan satu semester 6 bulan pastinya.

Minimal harus bisa meraih pundi-pundi dari mimin kompasiana 500.000 sebulan biar bisa nanggung uang kuliah separohnya. Ikhlas ya Min. Maaf Pak Akbar Pitopang, saya nabung rencana untuk S2. Untuk acara tahunan Kompasianival tahun depan 2023 moga ada rezki berbentuk lain.

Semangat, tentu saya dan sahabat semua harus semangat. Siapa tahu tahun depan kitapun menjelma menjadi kandidat terkategori the best... apalah sesuai kategori tulisan kita.

Jangan lupa untuk menjadi calon kategori the best dan K-rewards kita harus rajin bersosialisasi dengan sahabat penulis di kompasiana ini, disebut kompasianer. Gimana cara sosialisasinya bestie?

Pertama, setelah kita menulis, kita harus membaca tulisan penulis lain lalu beri nilai (vote)  aktual, bermanfaat, inspiratif, menarik, menghibur, dan unik. Sesuai penilaian.

Kedua, agar banyak dapat poin dan nilai, kita juga harus rajin komentar  atau beri komentar pada tulisan teman di kompasian. Ingat, semakin ramah kita, maka yang beri nilai dan komentarpun semakin banyak.

Vote dan komentar sepertinya sama penting deh di penilaian untuk hitung-hitugan K -Rewards.

Ketiga, pastikan Anda sudah bikin artikel 50 judul yang tayang, 25.000 viewers, 100 komentar, dan untuk bulanan berikut minimal 3000 viewers barulah kita berhak ikut gajian di kompasiana. 

Kira-kira 3 bulan atau 4 bulan semua itu sudah bisa diraih kok. Asal ramah. Saya sempat punya tulisan lo yang satupun tak ada yang vote atau kasih nilai. Apalagi komentar. Karena saya belum faham langkah-langkah di atas. Beri dulu baru dapat. Kita vote tulisan orang baru deh dapat vote. Komentari tulisan teman baru deh dapat komen.

Alam takambang jadikan guru ada di sini. Dari aktivitas memberi nilai dan komentar, kita bisa berguru. Dulu saya bingung. Kok Pak Irwan rajin vote tapi malas komen?

Setelah mengalami dan amati, baru saya faham. Ketika saya vote tulisan seseorang dan karena bagus saya komentari. Eh si penulis itu, cuma balas komen saya di tulisan dia, tapi lupa vote tulisan saya. Rugi kan 1 vote gara-gara 1 komentar.

Sejak itu, ya kita milih-milih lagi yang patut diberi komen.

Keempat, rajin update juga poin tinggi di sini. Update tentu dengan rajin menulis. Ide menulis ya harus rajin baca. Baca tulisan teman kita tentang topik yang sesuai kategori kita. Headline atau artikel utama dan topik pilihan tentu utama untuk dibaca.

Dari sana akan muncul ide buat menulis. Malah kita ketagihan menulis di sini. Sangat pleksibel baik dari segi ide tulisan, kategori tulisan, waktu menulis, dan tipe tulisan. Jujur adalah modal utama kita menulis.

Dulu, awal menulis kita malu. Malu menceritakan pengalaman-pengalaman hidup kita. Malu dicela atau dicemooh. Tapi setelah membaca tulisan-tulisan sahabat kompasiana di sini apalagi mereka yang menang iven dan kompasianaval, semakin kita sadar bahwa tulisan para juara kompasianaval itu adalah masa-masa bakti mereka.

Misalnya, Best in Citizen Journalism: Widi Kurniawan
Sebagai pengguna transportasi umum, Widi Kurniawan selalu mempunyai pengalaman menarik sebagai pengguna KRL Commuter Line.

Om Widi selalu menulis tentang pengalamannya di Kereta Api. Keren bukan? Selamat om Widi. Menginspirasi.

Yah, tulisan kita mau disalin dari mana jika bukan berdasar pengalaman kita sehari-hari. Profesor saja menulis berdasar hasil pengamatan dan percobaannya.

Oke. Ayo menulis agar giliran kita lagi di kompasianaval tahun depan dan menginspirasi penulis-penulis generasi berikutnya. Salam menuju kompasianaval 2023.

      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun