Meski ingatan itu muncul, tapi kita tidak lagi terpengaruh hingga menghentikan proses penyembuhan diri karena yang ada dihadapan kita saat ini lebih keren.
Rasa syukurpun muncul. Syukurlah aku terbebas darinya. Di titik ini kita mulai bisa mengapresiasi kemampuan untuk bertahan dan melalui pengalaman buruk yang dirasakan. Perlahan sembuh, dan ada kemajuan ke arah lebih baik.
Ketujuh, Pada fase ini luka semakin membaik dan sudah tidak lagi merasakan keterpurukan yang membuat tenggelam dalam kesedihan. Bahkan sudah tidak memiliki rasa benci dalam hati terhadap mereka yang pernah melukaimu karena sudah makin bersyukur.
Proses healing atas luka yang dirasakan, pemikiran untuk balas dendam pun hilang. Kondisi hari ini lebih menenteramkan jiwa dibanding kepuasan semu karena memilih memberi pembalasan setimpal pada mereka.
Delapan, semakin bisa memaafkan mereka yang membuat terluka. Hari ini pribadi baru yang sudah bersih suci mampu berdamai dengan masa lalu. Luka hanya menyisakan bekas tanpa rasa sakit lagi. Justru jadi pengingat atas keberhasilan melewati badai kehidupan. Senyum merekah dengan mata tulus penuh kepuasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H