Fhia harus tetap mengikuti perlombaan dengan serius agar tidak mengecewakan orang tua dan bu Salma.
Â
Fhia dengan kecerdasan luar biasa pun mengumpulkan lembaran jawaban yang siap. Mela terkejut. Anak berkebutuhan khusus itu mendahuluinya. Ia penasaran akan Fhia. Ia juga bingung apa pantas Fhia tuli dan bisu untuk mengikuti perlombaan?
Sore hari, pengumuman hasil perlombaan pun akan diumumkan. Mereka menunggu dengan cemas. Saat juri membacakan nama pemenang, ternyata Fhia meraih juara pertama.
Bu Salma, orang tua Fhia, dan teman-temannya pun tak kaget. Fhia memang berkebutuhan khusus yang jago matematika. Keajaiban Allah untuknya. Meski tuli dan bisu. Ia punya sisi lain layaknya manusia lain, di mana ada kekurangan, di situ ada pula kelebihan.
Semus bangga kepada Fhia. Fhia juga bahagia jika orang orang di sekitarnya juga bahagia. Fhia tercatat murid pertama di kotanya yang mengikuti lomba matematika hingga kegiatan olimpiade sains nasional atau disebut ajang OSN pada tahun 2019.
Fhia utusan provinsi OSN yang dilaksanakan di Kota Yogyakarta untuk jenjang SD/MI dan SMP/MTs sedangkan jenjang SMA/MA dilaksanakan di Kota Manado, Sulawesi Selatan. Ia lagi muncul sebagai sosok fenomenal juara 1 dan terfavorit.
Akhirnya Fhia lulus dari sekolahnya. Fhia tidak akan melupakan apapun yang diberikan dan dikatakan oleh Bu Salma yang mengajar tanpa kenal lelah. Fhia akan selalu mengingat kebaikan dan ketulusan hati Bu Salma.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H