Tata krama yang selanjutnya wajib diajarkan kepada anak, tidak menyela pembicaraan orang lain, apalagi guru dan orang tua, kecuali memang penting. Tapi tetap angkat tangan atau jari kanan bukan tangan atau jari kiri. Jika diizinkan baru boleh berbicara. Namun, jika tak izin harus sabar menunggu.
Ada baiknya sebagai guru dan orang tua mengajarkan pada anak menjadi sosok pendengar yang baik. Memberikan contoh dengan menyimak dan mendengarkan anak ketika berbicara tanpa memotongnya.
Hal ini nantinya akan ditirukan sang anak.
Jika sebagai guru dan orang tua melihat anak menyela pembicaraan orang lain, tegurlah ia dan beri ia pemahaman kalau menyela pembicaraan orang lain itu tidak sopan.
Mengajarkan kepada anak jika memang ada hal yang penting untuk disampaikan, mereka boleh menyela pembicaraan asal ucapkan maaf dan izin sebelum menyelanya seperti cara di atas. Angkat tangan kanan atau jari kanan. Ini namanya interupsi.
4. Meminta Izin jika Ingin Keluar Kelas, Meminjam, atau Meminta Sesuatu
Guru dan orang tua penting  mengajarkan kepada anak tentang menghargai, menghormati guru di sekolah, dan hak milik orang lain. Salah satu caranya mengajarkan meminta izin terlebih dahulu ketika ingin keluar kelas, "permisi ,Bu." Begitu juga ketika ingin meminjam atau meminta sesuatu.
5. Menghargai Makanan yang Disajikan
Tata krama menghargai makanan yang disajikan di meja makan atau bekal sangat penting. Di mata anak-anak sering makanan tak dihargai. Ketika Asisten Rumah Tangga memeriksa kolong ranjang anak, menemukan 3 bungkus bekal sudah busuk.
Orangtua harus mengajarkan sopan santun kepada anak saat disajikan makanan. Anak perlu tahu bagaimana menghormati orang yang sudah menyajikan makanan dan menghargai makanan yang disajikan dengan cara tidak memperlakukan buruk  makanan yang disajikan.
6. Menyapa Guru-Oraglain dan Menjemput Guru ke Kantor
Menyapa guru meski guru itu tak mengajar lagi di kelas anak dan menyapa orang lain yang bertemu atau berpapasan, salah satu tata krama. Guru dan orangtua bisa memberitahu anak untuk menyapa guru, orang yang ada di sekitarnya, atau orang yang ia kenal maupun tak dikenal saat berpapasan di jalan, di sekolah, apalagi tidak sengaja bertemu di tempat umum.