Demam k-popÂ
Demam k-pop merupakan fenomena globalisasi yang masih marak di indonesia terutama pada generasi Z dan Alpha. fenomena tersebut cukup meresahkan karena dapat mendorong lunturnya budaya luhur bangsa Indonesia.Â
Sebenarnya ini bukanlah kesalahan mereka demam k-pop, melainkan akibat derasnya transformasi digital berupa medsos dan televisi. Pergeseran melek gen Z dan Alpha ini tentu sesuai penyajian oleh orang tua di rumah.
Gen ini bebas menggunakan android sejak dini. Ditambah pula globalisasi dengan kondisi menyebarnya ilmu pengetahuan dan kebudayaan dari negara di penjuru dunia sehingga menyebabkan tidak ada batas-batas yang jelas antar budaya negara.
Penayangan di televisi pun memberikan pilihan beragam. Pilihan chanel beragam, pilihan televisi pun beragam, bahkan salah satunya tayangan k-pop bisa mereka dapatkan di IG, tweet, tiktok, shorts di youtube.Â
Demam Korean WaveÂ
Sampai saat ini, remaja gen Z dan Alpha di Indonesia masih menggandrungi musik k-pop ini. Hal ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari demam Korean Wave di berbagai negara. Biasanya musik Korea atau music k-pop mengusung musik dance, yang beraliran hip-hop, serta koreografi dan kostum yang menarik. Sehingga adanya k-pop ini membawa dampak yang cukup besar bagi mereka.
Sisi Postif dan Sisi lNegatif K-Pop
Fenomena demam k-pop ini tentu saja dimanfaatkan media dengan menayangkan berbagai hal yang berhubungan dengan korea seperti drama, film, dan musik. Tentunya mendapatkan hiburan dalam bentuk baru dari negeri seberang itu sah-sah saja dan justru dapat bermanfaat bagi kita.
Entah itu melalui pengetahuan mengenai budaya luar, maupun dari sifat hiburannya saja yang seakan memberikan terapi untuk menghilangkan stress.