Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Vendor Pernikahan ala Kampung

29 September 2022   14:41 Diperbarui: 29 September 2022   19:38 12836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Resepsi pernikahan di rumah : tribunnews.com

Menikah merupakan kebutuhan manusia. Ketika umur Anda telah cukup, Anda membutuhkan pernikahan. Baik untuk melanjutkan keturunan maupun pemenuhan kebutuhan biologis. Kebutuhan biologis ini sebagai kodrat manusia normal.

Adapun hukum menikah dalam Islam, bisa wajib, sunnah, makruh, dan haram. Wajib jika umur seseorang sudah baligh, memiliki pekerjaan, dan tak bisa menahan diri dari perbuatan maksiat, zina.

Sunnah menikah jika seseorang telah cukup umur, telah mapan, dan mampu menahan sahwat, tidak pernah berbuat maksiat, zina. Makruh menikah bagi seseorang  yang menderita penyakit seperti impoten atau lemah sahwat karena akan merugikan pihak yang dinikahi.

Haram menikah jika berniat menyakiti pasangan baik untuk balas dendam maupun bermaksud merebut hak milik pasangan yang dinikahi. Makanya, dalam Islam diperlukan vendor pernikahan. Vendor pernikahan ini perlu mulai dari persiapan acara pra nikah seperti lamaran, pengajian, dan siraman, hingga prosesi akad nikah sampai resepsi.

Persiapan-persiapan tersebut di antaranya, perkenalan, shalat istikharah (memohon petunjuk kepada Allah apakah calon kita, cocok bagi kita), biaya, gedung atau tempat resepsi, catering, dekorasi, baju pengantin dan make up artist, dan juga fotografer. Semua persiapan pernikahan tersebut akan sulit jika dikerjakan seorang diri. Maka dari itu, Anda butuh bantuan vendor pernikahan.

Merancang dan mewujudkan sebuah konsep pernikahan bukanlah perkara yang sulit, meskipun ada begitu banyak detail-detail yang harus diperhatikan dengan baik agar acara dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Di sinilah peran family atau keluarga yang akan menjadi vendor-vendor pernikahan.

Setidaknya, dengan membagi tugas kepada family, jasa para profesional yang memang spesialis di bidang pernikahan dapat terminimalisir hingga menghemat biaya. Namun, menggunakan jasa profesional bagi Anda yang sibuk akan membantu Anda menyiapkan segala kebutuhan untuk pernikahan dengan lebih fokus dan terarah.

Sebetulnya perlukah vendor profesional dalam persiapan pernikahan? Apa itu vendor pernikahan? Secara etimologis, vendor adalah penjual atau orang atau perusahaan penyedia barang atau jasa. Dengan demikian, bisa dikatakan pengertian vendor pernikahan adalah penyedia barang atau jasa yang mempersiapkan hal-hal berkaitan dengan acara pernikahan. 

Sebetulnya perlukah vendor profesional dalam persiapan pernikahan? Tentu perlu jika pernikahan Anda dalam lingkungan kota besar, minim family yang stand by membantu, rumah kecil dan tak cukup menampung tamu, resepsi yang besar-besaran, dan tentu saja tak memiliki organisasi atau persatuan keluarga. Jika kondisi Anda seperti ini, memang memakai jasa profesional pilihan.

Tugas vendor pernikahan memang bertugas memastikan tersedianya segala kebutuhan untuk pernikahan, termasuk pula membantu kelancaran acara. Sebagai contoh, vendor catering harus menyediakan konsumsi untuk acara pernikahan dan memastikan semua tamu dapat menikmati hidangannya dengan baik.

Vendor fotografi harus mendokumentasikan setiap momen penting dalam rangkaian acara pernikahan, vendor rias pengantin (MUA) bertugas mempercantik tampilan pengantin dengan make up, dan lain sebagainya.

Namun jika pernikahan memakai adat istiadat di kampung maka kita cuma memakai vendor ala kampung, misalnya di Kampung saya Pasaman Timur, Sumatera Barat. Meskipun resepsi di rumah, kesakralan dan kemeriahan pernikahan tak kalah seru. Vendor kami ala kampung sebagai berikut:

1. Wedding Organizer ala Kampung

Diantara sekian banyak vendor pernikahan yang diperlukan, wedding organizer adalah yang pertama harus ditentukan, jasanya mau digunakan atau tidak. Meskipun bertindak sebagai mediator antara Anda--calon pengantin--dan vendor-vendor lainnya, peran wedding organizer sangat besar.

Mulai dari ikut merancang dan mempersiapkan konsep pernikahan, memberikan referensi vendor lainnya, hingga memastikan kelancaran acara hingga selesai, merupakan bagian dari tugas wedding organizer.

Wedding organizer atau WO inilah yang nantinya akan mengurusi dan memastikan segala hal, seperti jadwal acara, dekorasi, memilih perias, dokumentasi, dan yang lainnya. WO ini juga akan bisa dimintai saran terkait pengelolaan keuangan untuk pernikahan Anda, sehingga pengeluaran dana bisa menjadi lebih efektif.

Wedding Organizer ala kampung disebut 'hatobangon' ( tetua di kampung baik dari ibu-ibu, bapak-bapak, dan kakak-kakak atau teman-teman pengantin). Tentunya  dengan menggunakan jasa tetua ini alokasi dana tidaklah semahal alokasi dana tersendiri untuk membayar jasa wedding organizer di kota. 

Jasa tetua tak berbayar. Biasanya untuk wedding organizer ala kampung ini hanya menyiapkan bersama berupa makanan tradisional berupa lepat, kue lapis, kue bolu, buah pisang, semangka, teh manis, dan kopi.

Meskipun tidak  menggunakan jasa Wedding Organizer, pasangan pengantin tak harus menyiapkan waktu ekstra untuk memikirkan segala detail pernikahan mereka. Mereka malah dipingit dan hanya disuruh beribadah di kamar mereka di rumah orang tua masing-masing.

Tak ada waktu apalagi sampai enam bulan untuk mempersiapkan segala kebutuhan di acara pernikahan mereka nanti, sebab tetualah yang harus memastikan sendiri vendor pernikahan yang digunakan satu per satu. Tak ada istilah merepotkan, tetapi tetua bisa menangani semua termasuk dana untuk keperluan yang lain.

2. Gedung Pernikahan dan Dekorasi ala Kampung

Kedua, bagi orang kota yang harus dipersiapkan matang dari jauh-jauh hari yakni, menentukan gedung atau venue untuk lokasi pernikahan. Jika tinggal di Kampung, pernikahan tidak perlu penyedia gedung atau venue pernikahan nanti. Cukup memanfaatkan rumah tetangga kiri kanan dan depan untuk tamu. Biasanya resepsi besar-besaran bisa memakai rumah tetangga hingga 7 rumah. Rumah mempelai yang didekor mulai dari halaman depan hingga ke dalam rumah.

3. Baju Pengantin dan Makeup Artist

Persiapan Baju Pengantin dan Makeup Artist pun semua disiapkan tetua adat. Mempelai hanya menerima pelayanan. Biasanya sepaket dengan dekor rumah pengantin, kamar pengantin, baju pengantin, dan mahar pernikahan.

4. Catering

Tetua pernikahan selanjutnya menentukan hal katering. Biaya untuk katering dikeluarkan, tergantung pada jumlah tamu yang diundang. Semakin banyak tamu yang diundang, maka semakin besar biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya katering. Namun, catering ditanggulangi bersama pengerjaannya.

Bapak-bapak memasak nasi dan gulai berkuah sedangkan ibu-ibu memasak sambal-sambalan, rendang ayam dan daging. Adapun gadis remaja menyiapkan kue. Remaja putra stand by menunggu perintah dari tetua maupun dari dapur dan bagian dekor jika ada yang kurang. Semua turut bergotong royong.

5. Dokumentasi foto dan video

vendor mendokumentasikan momen-momen bersejarah dalam rangkaian prosesi pernikahan ala kampung wedding photographer karena di kampung tak ada kamera keren fotografer. Biasanya, vendor fotografer ini menyediakan layanan mulai dari foto prawedding hingga resepsi. Ada juga yang hanya menyediakan jasa saat akad dan resepsi saja. Di kampung biasanya memilih fotografer dari foto studio. 

Pesta dan berkumpul dengan tetua biasanya 6 hari 6 malam. Semua berkumpul di rumah pengantin hingga hari H. Demikianlah fenomena persiapan pernikahan dengan vendor tetua ala kampung. Semoga menambah wawasan dan bermanfaat bagi yang mampir di konten ini. Yusriana, S.Pd.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun