Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Bursa Transfer Musim Panas dalam Merekrut Pemain

26 September 2022   21:06 Diperbarui: 26 September 2022   21:07 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teks Tanggapan kritis

Apakah isu sedang hangat saat ini, Nak? Ketika pertanyaan itu saya ajukan dalam pembelajaran Teks Tanggapan kritis beragam jawaban mereka. Murid saya kelas 9 MTs setara murid kelas 9 SMP ini antusias menjawab. Brigadir J, Sambo, masker wajah, kompor listrik, BBM naik, Bjorka, hingga bursa transfer.

Awalnya bingung. Bursa transfer apakah berhubungan dengan korupsi di BUMN yang sedang viral atau bunga bank 0 %. Seperti biasa kita diam-diam aja pura-pura tahu. Padahal tidak tahu. Hingga mereka diskusi lalu memutuskan tulisan apa yang mau ditulis.

Ketika mereka diskusi kecil-kecilan saya pun browser tentang bursa transfer. Kemudian keluarlah sejumlah klub raksasa, khususnya Juventus, AC Milan, dan Inter Milan. Ternyata klub raksasa itu yang memulai bursa transfer musim panas. Klub itu bergerak agresif merekrut pemain maksudnya. Hal sama dilakukan  Juventus, AC Milan, dan Inter Milan. Kompak banget.

Bursa Transfer Musim Panas

Judul tepat untuk fenomena  cara perekrutan pemain oleh klub sekaliber Juventus. Klub raksasa itu resmi merekrut Angel Di Maria, Paul Pogba, dan Gleison Bremer. Di samping itu I Bianconeri harus pula turut melepas Federico Bernardeschi, Alvaro Morata, dan Paulo Dybala.

Evaluasi

Pada akhir musim memang banyak klub sepak bola raksasa menjual dan membeli pemain. Hal ini dapat menguntungkan klub mereka dengan membeli pemain tersebut. Selain untuk memperkuat tim, membeli pemain pada bursa transfer musim panas juga dapat mengantisipasi masalah cedera dan ekspansi kartu merah yang mereka alami.

Seperti  AC Milan, mereka merekrut Divock Origi dari Liverpool secara gratis. I Rossoneri pun turut aktif menjual pemain. Malah Jens Petter Hauge secara permanen bergabung ke klub Jerman, Eintracht Frankfurt. Winger asal Norwegia itu dijual seharga 12 juta euro atau setara dengan Rp185 miliar.

AC Milan juga harus kehilangan pemain berkualitasnya, Franck Kessie. Gelandang asal Pantai Gading itu hengkang ke Barcelona, setelah kontraknya bersama Milan berakhir pada 30 Juni 2022. 


Pendapat pro

Untuk itu saya sangat mendukung kegiatan bursa transfer musim panas ini dan berharap dimanfaatkan sebaik mungkin oleh klub sepak bola. Terkhusus di liga inggris. Liga yang dikenal sebagai liga yang memiliki persaingan yang sengit. 

Nampaknya bursa transfer pemain pada musim panas memang harus. Menyikapi kontrak habis, bosan, dan ingin mencoba bermain di klub lain menjadi moment bursa transfer.

Inter Milan misalnya, sukses  mendatangkan kembali Romelu Lukaku. Inter Milan turut mendapatkan Henrikh Mkhitaryan yang habis kontrak bersama AS Roma.

Adapun AS Roma berhasil menjadi pelabuhan baru bagi Paulo Dybala. Roma juga baru saja mendatangkan Georginio Wijnadum.

Membeli pemain bisa juga dijadikan sebagai cara untuk berjaga-jaga, mana tahu terjadi pemain yang cedera atau kartu merah. Setelah membeli pemain menejer klub berharap agar pemain tersebut memberikan yang terbaik untuk klub tersebut barunya.

Pendapat kontra

Tapi bagi mereka yang berpendapat kontra (menentang) mengingatkan menejer klub juga harus berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan dalam membeli pemain. Nanti terjadi pula pepatah Minang yang mengatakan, "Pitih habih samba tak lamak." (Uang habis, tapi pemain tak berkualitas)

Maksudnya di sini  supaya pemain yang dibeli tidak merugikan klub. Atau lebih condong disebut pembelian yang gagal. Karena pada masa sekarang ini banyak klub  yang asal membeli pemain dengan alasan pemain tersebut terkenal atau populer. Tapi belum tentu permainannya bagus dan bisa menguntungkan klub.

Romelu Lukaku pernahtampil buruk bersama Manchester United, awal 2019/2020 sebelum  ia hijrah ke Inter Milan berbarengan dengan masuknya Antonio Conte. Kemudian ia tampil tajam kembali di musim pertamanya dengan mencetak 23 gol. Pada 2020/2021 ia mempersembahkan gelar Liga Italia dengan mencetak 23 gol.

Penegasan ulang

Saran

Sebaiknya menejer klub berhati-hati untuk membeli pemain. Supaya tidak merugikan klub. Semoga pembelian pemain menguntungkan klub.

Sebagaimana permintaan Ten Hag diveto karena Ziyech dinilai akan menjadi pembelian mubazir. Pria Maroko itu dianggap tidak akan bisa menjadi pilihan utama di skuad MU. Ziyech dianggap akan kesulitan menggusur Jadon Sancho, Marcus Rashford hingga pemain muda Antony Elanga.

Ketimbang membeli Ziyech  dari Chelsea, MU ketika itu memutuskan lebih baik untuk terus mengejar Antony. Padahal harga Ziyech bisa membuat MU berhemat setengah dari biaya pembelian Antony dari Ajax.

Kesimpulan

Bursa transfer memanglah bagus. Selain itu juga banyak menguntungkan klub. Tapi jika salah beli pemain maka pemain itulah yang akan menghancurkan klub tersebut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun