Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Uji Kecerdasan Berakhir Juga di Tangan Kak Rifki

11 September 2022   14:39 Diperbarui: 11 September 2022   14:40 1532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, Kak Rifki tetap memberi penenang. Sabar dikit lagi. Begitu terus ia gumamkan tanpa ditanya oleh mereka. Rina, Kak Rifki, dan teman-teman Kak Rifki memang tenang saja. Seolah sudah sering menuju lokasi ini.

Di ujung kekesalan Dini dan teman sekelasnya, mereka pun sampai di depan bukit itu.  Mereka terus berjalan hingga sampai di depan pondok. Mendengar ada orang ramai si ibu dan empat anaknya pun keluar. Mereka terlihat cemas.

Rina pun segera maju, "Maaf Bu, adek-adek. Rina dan teman-teman berkunjung. Rina dan teman-teman janji gak akan menyebarkan jika ibu dan adek tinggal di sini. Janji semua?" Tanya Rina.

Siswa berjumlah hampir 25 orang itu mengangguk dan mengeluarkan kelingking mereka. 

"Uang teman-teman, aku kasih ke Ibu ini. Tiap pulang sekolah aku memberikan uang kalian sama Ibu ini. Din, kamu masih ingat ibu ini juga menang undian di Mall. Beliau dapat giliran terakhir nomor lima. Makanya aku pilih nominal belanja terkecil. Maaf juga, aku mempermainkan kalian. Pura-pura bodoh memilih uang kalian nominal kecil. "

"Biar kami tiap hari becandain kamu, Rin?" Tanya Dini polos.

Rina mengangguk. Pasrah. ***

Hutan di balik perumahan elit:dokpri
Hutan di balik perumahan elit:dokpri

Akhir kisahnya, Ayah Dini yang punya usaha rumah kontarakan membawa si Ibu dan keempat anaknya ke salah satu kontrakan mereka. Wali nagari mengizinkan si Ibu membuka ladang di tepi-tepi hutan. Ayah Kak Rifki bersedekah satu unit  motor bekas untuk transport si ibu bekerja.

Adapun Kak Navis teman Kak Rifki, orang tuanya memberi pekerjaan kepada si ibu menjadi karyawan di toko P dan D mereka. Tugas si Ibu membungkus gula pasir dan minyak goreng. Anak-anak beliau pun kembali bersekolah. Wah, bahagianya berbagi***

Salam literasi dari Yusriana, S.Pd.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun