Tentu saja Laila memaafkannya, tapi ia masih  bingung kenapa mereka  bersikap seperti itu. Akhirnya Yana menjelaskan alasan kenapa dia seperti itu sebelumnya, "Bezza suruh aku buat jauhin kamu, karena menurut dia kamu mulai sombong" "eh serius? Aku rasa aku biasa-biasa aja. Mungkin aku ada buat salah ke dia kali, tapi aku ga sadar." Jawab Laila, Yana mengangkat bahu.
"Besok aja kita bahas di sekolah. Ga baik kayak gini. Biar kita sama-sama diskusi juga," usul Yana dengan bijak. Laila mengangguk setuju. Akhirnya Yana berpamitan untuk pulang. Laila sendiri sudah tak sabar menunggu hari esok.
>><<
Saat jam istirahat keesokan harinya, mereka bertiga berkumpul di kursi panjang lapangan. Disanalah mereka mulai bercerita akan rasa yang dipendam masing-masing terhadap satu sama lain. Mengeluarkan semua curahan hati agar lebih lega.
Bezza menjelaskan bahwa dia kesal dengan sikap Laila yang mulai sombong karena sering tak acuh pada topik pembicaraan Bezza. itulah sebabnya kenapa Bezza menghasut Yana agar tidak menjenguk dan menjauhi Laila. Ia mengucapkan semuanya dengan nada kesal sekaligus sesal.
 Laila mulai berpikir, mungkin dia memang salah dan tak sadar akan hal itu. Yana sendiri tak punya keluhan apapun terhadap kedua temannya. Rupanya kedatangan dirinya kemarin siang adalah pilihan yang tepat, membuahkan hasil akan keeratan hubungan pertemanan mereka bertiga. Sungguh senang hatinya karena tak akan ada lagi jauh-menjauhi.
Akhirnya mereka bertiga saling memaafkan akan kesalahan masing-masing. Sahabat sejatSenang rasanya mereka kembali akur tanpa rasa kesal antara satu sama lain. Laila dan kedua sahabatnya akhirnya bermain bersama kembali.
TAMAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H