Selain teman-temannya, beberapa anggota keluarga juga ikut menjenguk Laila. Tapi kenapa ada yang terasa berbeda, ya? ah, Laila tersadar! Rupanya Bezza dan Yana tidak ada untuk menjenguknya.
Mungkin saja mereka sibuk? Ya, aku tidak bermaksud untuk meminta balas budi, sih. Tapi sepi sekali kalau tidak ada mereka, pikir Laila dalam hati. Hari demi hari berlalu, dan ini sudah hari ketujuh. Keadaan Laila sudah membaik dan kembali sehat, sehingga dokter mengizinkan Laila untuk kembali ke rumah.
Sungguh kabar yang menggembirakan untuk Laila dan kedua orangtuanya. Setelah membereskan barang-barang, Laila dan orangtuanya kembali ke rumah. Minggu besok Laila sudah bisa kembali bersekolah.
>><<
Di sekolah pada hari Senin, Laila disambut baik oleh  teman-temannya. Berbagai ucapan selamat diterima dengan senang oleh Laila. Dilihatnya Bezza dan Yana duduk berdua tanpa menyapa Laila sama sekali.
Laila sendiri bingung kenapa mereka bersikap seperti itu. Rasa ingin menyapa dan penasaran  menggelayuti Laila. Sayangnya, bel tanda masuk sudah berbunyi, sehingga Laila memutuskan untuk kembali ke tempat duduknya saja. Â
Jam istirahat akhirnya tiba, Laila segera menghampiri Bezza dan Yana yang sudah bersiap-siap untuk pergi ke kantin. "Haii Yana, Hai Bezza! Apa kabar?" sapa Laila dengan riang. Tapi mereka malah tidak mengacuhkan Laila dan segera pergi keluar kelas.
Laila merasa tersinggung. Kenapa mereka bersikap tak sopan seperti itu? Apakah aku ada salah ke mereka? pikir Laila kesal. Dia berjalan kembali ke tempat duduknya. Sambil menunggu jam masuk, Ia memakan camilan sendiri di kursinya.
Hari ini sekolah Laila pulang cepat dikarenakan para guru akan mengadakan rapat. Laila senang karena akan mendapat banyak waktu untuk beristirahat lebih awal. Dengan sigap ia mulai membereskan buku dan tasnya.
Sesampainya di rumah, Laila masuk ke kamar dan beristirahat. 2 jam kemudian, Ibu Laila mengetuk pintu kamar Laila dan mengabarkan bahwa ada teman yang datang mencarinya. Tentunya Laila bingung karena tidak merasa membuat janji pertemuan sebelumnya.
Ternyata yang datang adalah Yana. Laila bingung dan mempersilahkan Yana untuk masuk terlebih dahulu. Di kamar, Yana meminta maaf karena bersikap tidak sopan pada Laila di sekolah tadi.