Tiba-tiba temannya yang lainpun ikut membawa bugkusan tepung dan melempar Dika. Mereka bersorak. Dika cuma bisa pasrah diprank temannya. "Ok. 1-1. Ampun. Saya salah. Udah nge prank teman-teman kemarin." Dika pun mengejar teman-temannya untuk membalas mengoles tepung. Mereka pun jadi tontonan murid lain.*
Senin pagi kami semua kelas 4A kecuali Kesya dibawa ke ruang kepala sekolah. Kamipun dinasihati kepala sekolah bahwa mem-prank teman dengan tepung itu pekerjaan sia-sia dan mubazir. Lebih baik bila ada teman ulang tahun dia diberi kue atau makanan lalu didoakan agar sukses dan kelak berhasil menggapai cita-cita.
Kami pun diberi sanksi tidak boleh mengikuti semua kegiatan sekolah selama 2 bulan. Kami hanya boleh belajar dari pagi sampai pulang sekolah. Kegiatan kami hanya boleh di kelas. Istirahatpun di kelas. Kami bawa nasi dari rumah dan kue jajan pun dari rumah. Semua karena kelicikan sang ketua kelasku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H