Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jadikan Puisi Pembangkit Percaya Diri Anak Sejak Dini Menuju Anak Berkarakter Impian

28 Agustus 2022   04:33 Diperbarui: 7 September 2022   03:28 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah puisi jadi, siswa pun kita minta mendeklamasikan puisi itu di depan kelas. Ini contoh pelajaran IPS.

"Belanda mengganggap kemerdekaan Indonesia baru terjadi pada 27 Agustus 1949, ketika penyerahan kedaulatan ditandatangani di Istana Dam, Amsterdam. Sebabnya Belanda secara resmi tak mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945."

Paragraf di atas bisa dijadikan guru sebagai teks pembacaan puisi. Tanpa disadari kita sudah memupuk percaya diri anak di depan kelas. Mereka pun bisa menggunakan metode deklamasi puisi untuk menghafal konsep-konsep semua materi ajar. Jadi, mewujudkan anak percaya diri melalui pembacaan puisi mampu mewujudkan anak berkarakter impian.

Bait pelajaran IPS di atas bisa dibaca dengan ekspresi mata menyipit, suara memelas karena kita tak habis pikir bahwa Belanda ogah mengakui kemerdekaan kita. Padahal sudah merdeka. Dalam praktiknya guru bisa meminta anak membaca lebih dari satu  bait puisi. Bait di atas baru contoh ya bestie.

Adapun tugas pembentukan anak berkarakter impian ini bukan hanya visi misi orang tua. Tapi juga perlu tekad guru. Terutama guru bahasa Indonesia. Membaca puisi bukan bagian kurikulum, bukan alasan karena kita bisa menyiasti pembacaan puisi ini dalam bentuk tugas dan presentasi.

Ekspresi cowok cendrung kaku: dokpri Yusriana
Ekspresi cowok cendrung kaku: dokpri Yusriana

Sambil menyelingi keseriusan belajar, kita bisa mengajak anak olah vokal A I U E O, karena mengeluarkan suara dengan olah vokal bisa mengalfakan atau menzirokan otak anak sejenak. Ketika olah vokal usai mereka akan senyum dan tertawa bahagia.

Banyak siswa kita tak ada waktu atau peluang buat olah raga mulut. Bisa jadi akibat latar pendidikan orang tua kurang, sibuknya orang tua, dan sibuknya anak bermain game. Ajang pembacaan puisi agak satu bait dan diawali olah vokal akan membuat mereka berasa berbeda.

Hal kecil inilah yang memicu keberanian mereka berteriak Aaaaaa, berteriak iiiii, dan meneriakkan kata-kata dalam puisi. Mereka lega dan gurupun happy karena melihat kelucuan mereka berekspresi.

Orang tua dan guru bisa memilih puisi sesuai karakter harapan. Sajadah Panjang ksrya Taufik Ismail mampu membentuk karakter anak Islami dan taat kepada Allah. Puisi Aku karya Chairil Anwar untuk karakter semangat, pantang menyerah, idealis, dan menghargai hidup.

Sudah berani tampil sendiri: dokpri Yusriana
Sudah berani tampil sendiri: dokpri Yusriana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun