Bukan membela. Anak-anak itu sebetulnya masih di bawah umur. Mereka kadang kala belum memahami apa yang mereka perbuat. Mereka kadang meniru. Mereka masih butuh pengawasan dan pengurungan di rumah.
Wajar Kita Bertanya
Di mana orang tua saat anak melakukan perundungan?. Mengapa anak seusia mereka itu dibekali handpone dan dibawa keluar rumah seperti layaknya membawa bola kasti atau bolakaki saja?
Orang tualah pemilik anak yang merundung itu, bukan guru. Orang tualah yang lebih banyak waktu dengan anak itu, buan guru. Mulai pukul 14.30 hingga pukul 07.30 anak bersama orang tua. Pendidikan karakter pertama anak itu di rumah.
Pendidikan Karakter Anak di Rumah
Adakah orang tua saat anak pulang sekolah? Adakah orang tua menemani anak makan siang? Adakah orang tua bertanya anak sudah makan siang? Adakah orang tua membuat agenda sholat dzuhur anak? Sholat ashar anak, sholat Maghrib anak? Sholat Isya anak? Hingga sholat subuh anak? Sudahkah orang tua membaca ayat suci Al Quran bersama anak?
Apakakah sudah dibacakan kisah nabi dan raja-raja bijaksana kepada anak jelang tidur mereka? Adakah ibu memeluk anak pulang sekolah? Adakah ayah mengusap rambut anak sepulang sekolah? Sudahkah orang tua anak itu bersedekah senyum ketika anak pulang sekolah?
Tolong kita jawab pertanyaan-pertanyaan pembentuk karakter pertama tugas sederhana orang tua itu. Mohon maaf. Guru saya di Sekolah Menengah Pertama pernah bilang, " Anak-anak di daerah itu... dilahirkan lalu dibiarkan tumbuh dan kembang dari sisa penyakit."
Waktu saya usia itu, saya sempat tersinggung. Karena daerah yang beliau sebut kampung saya. Tapi setelah saya rasakan dan amati lingkungan saya tinggal, sekarang saya setuju dengan pendapat itu. Anak memang ditinggal saja oleh ayah ibu bekerja tanpa ada yang mengawasi di rumah. Dibiarkan saja diawasi alam. Untung saja belum marak saat itu pelecehan seksual.
Demikian juga hari ini, sebagian orang tua sibuk mencari uang. Sibuk dengan ketiadaan dan kemiskinan. Anak sibuk pula dengan Hp. Bahkan pulang tak pulang anak ke rumah orang tua tak mau tahu. Asal anak didapiti malam hari sehat walafiat pas pulang kerja sudah tenang.
Sebagian orang tua itu tak tahu ada apa di Hp anak. Orang tua itu tak mau tahu adakah PR anak dari sekolah. Orang tua itupun tak tahu apa dan mengapa anak hari ini. Apa karyanya hari ini. Apa kreativitasnya. Apa yang bisa kita puji padanya hari ini. Apalagi apa kesalahannya hari ini.