Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Proses Percobaan Pembuatan Ayam Krispi

25 Juli 2022   23:50 Diperbarui: 25 Juli 2022   23:59 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gagal tepung lengket/dokpri

Usaha Takkan pernah mengkhianati hasil. Begitulah ungkapan tepat untuk proses percobaan pembuatan ayam krispi siswa berikut ini. Dalam rangka Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Proses Percobaan Pembuatan Ayam Krispi.

Silahkan disimak perjalanan kreatif mereka hari ini di sekolah. Senin, 25 Juli 2022. Proses Percobaan Luar Biasa bagi mereka generasi emas 2045.

Hari ini mereka semangat membawa 2 potong ayam mentah, seperempat terigu, sebungkus kecil tepung ayam cyrispi seharga 2000 per bungkus kecil, satu sendok makan garam, cabai giling setengah sendok makan, dan bumbu dapur giling terbuat dari kunyit, jahe, lengkuas, bawang merah, dan bawang putih seharga 2000. Kemudian 1 liter minyak goreng per kelompok. Inilah bahan baku percobaaan pembuatan ayam krispi yang krenyezzz.

Mereka mengatakan, 2 potong ayam mentah harganya Rp.12000, seperempat terigu Rp.3000, sebungkus kecil tepung ayam cyrispi seharga Rp.2000 per bungkus kecil, satu sendok makan garam gratis karena mengambil punya mama di dapur, cabai giling setengah sendok makan Rp.2000, dan bumbu dapur giling terbuat dari kunyit, jahe, lengkuas, bawang merah, dan bawang putih seharga Rp.2000. Kemudian 1 liter minyak goreng per kelompok Rp.20000. Inilah modal bahan baku percobaaan pembuatan ayam krispi yang krenyezzz.

Mereka bisa menyelesaikan persiapan dengan baik. Profil pelajar pancasila yang beriman mereka wujudkan dengan tepati janji dengan menyediakan bahan baku, belanja, dan membawa peralatan masak yang dibutuhkan. Sungguh menepati janji merupakan perwujudan profil pelajar pancasila yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Ketika guru masuk kelas kompor gas dan gas telah terpasang rapi. Mereka pun secara kreatif mencuci tangan di westafel depan kelas. Hari hujan sehingga upacara ditiadakan. Mereka berkreasi memanfaatkan waktu. Lagi profil pelajar pancasila kreatif, mandiri, dan gotong royong terwujud.

Mereka pun menuangkan minyak goreng ke dalam wajan hingga terisi setengah wajan penggorengan. Lalu mereka hidupkan kompor dan menaruh wajan di atas kompor.

Sambil menunggu minyak panas, tangan-tangan terampil itu mulai memasukkan terigu, tepung bumbu cyrispi, dan 1/2 sendok makan garam ke dalam wadah. Mereka aduk dengan gembira seperti chef yang sedang beraksi di dapur hotel. Ini namanya bahan 1.

Kemudian bumbu giling dan cabai giling mereka campur dengan air. Diaduk rata dan ayampun dicelup. Ayam sengaja sudah dibersihkan di rumah. Di sekolah tinggal penepungan proses penepungan. Ini namanya bahan 2.

Kerja sama/Dokpri
Kerja sama/Dokpri

Ayam ditiriskan dari bahan 2 lalu dimasukkan ke wadah bahan 1. Dibenyek-benyek lalu mereka kipas-kipas dan celup kilat lagi ke wadah bahan 2 lalu keringkan lagi. Masukkan lagi ke bahan 1. Proses ini mereka lakukan berulang hingga ayam sempurna tertutup tepung.

Siap digoreng/dokpri
Siap digoreng/dokpri

Merekapun memasukkan ayam yang sudah diberi tepung ke dalam wajan penggorengan. Antusias sekali mereka melakukannya. Wujud profil pelajar pancasila pun terlihat dengan kebinekaan berupa budaya antri dan menghargai teman. Proses mengantri mereka lihatkan.

Kebinekaan/dokpri
Kebinekaan/dokpri

Mereka dengan sabar menggoreng ayam. Memasak sambil bernalar kritis. Ketika temannya mengaduk ayam di penggorengan mereka melarang karena ayam belum sempurna lengket dengan tepung sehingga tak boleh diaduk-aduk.

Satu kelompok mengalami proses percobaan gagal karena terlanjur mengaduk ayam sebelum kering. Mereka pun menemukan penemuan baru secara kreatif bahwa kompor gas satu tungku ternyata tak sepanas kompor gas 2 tungku. Hingga proses penggorengan hanya bisa menggoreng 4 potong ayam dalam satu kali periode goreng.

Gagal tepung lengket/dokpri
Gagal tepung lengket/dokpri

Percobaan yang berhasil/dokpri
Percobaan yang berhasil/dokpri

Pada proses pembuatan ayam krispi krenyezz ini mereka sadari perlu kesabaran agar sukses menghasilkan ayam krispi krenyezz layak jual. Selain sabar, perhitungan nalar kritis dan kreativitas pun sangat diperlukan agar tidak rugi.

Proses Percobaan Pembuatan ayam krispi inipun memperlihatkan bahwa memasak dan membuka usaha kuliner ternyata mudah. Mereka semakin yakin dan percaya bahwa begitu banyak lapangan pekerjaan yang bisa mereka ciptakan kelak melalui proses percobaan ini. Hasil percobaan ini benar-benar memuaskan.

Dari 6 kelompok siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia tentang percobaan pembuatan ayam krispi yang krenyezzz ini, 4 kelompok sukses memproduksi ayam krispi, 1 kelompok gagal karena bantat, dan 1 kelompok gagal karena proses penggorengan kurang tepat.

Dengan demikian, Perwujudan 6 profil pelajar pancasila melalui Proses Pembuatan Ayam Krispi yang Krenyezzz bisa dilakukan guru dan siswa. Beriman, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan kebinekaan benar-benar terlihat pada proses pembelajaran ini. Dengan ini proses pembelajaran tentang Menulis Teks Laporan Percobaan mulai menepi. Mereka tinggal merajut kata di keyboard komputer mereka. 

Kita lanjut ke konten teks tanggapan kritis. Salam literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun