Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila Melalui Pelajaran Bahasa Indonesia: Menulis Teks Laporan Percobaan (2) makin seru.
Mata anak-anak antusias dengan senyum simetris di bibir mereka ramah menyapa. Tentu membuat guru juga ikut tersenyum dan bahagia.
Usai apel pagi baik guru maupun siswa masuk ke kelas. Mereka sudah duduk manis di bangku masing-masing. Ketua kelas pun berdiri, mengangguk, dan tersenyum lalu bersuara lantang menyiapkan kelas. Istaid. Takzimussalam wa dua.
Lalu mereka merapikan duduk mengucap salam dan berdoa. Dilanjutkan murajaah 1 halaman juz 2 dan senandung Al Quran. Tersenyum. Gurupun mengabsensi siswa ternyata 1 orang tak hadir karena mengikuti lomba adzan ke Islamic Center setempat.
"Oke Ananda sekalian. Kita apersepsi sebentar mengulik kembali peta konsep hidup yang sudah Ananda kirim. Sebelum kita Menulis Teks Laporan Percobaan, tentu Ananda harus paham unsur kebahasaan Teks. Misalnya menulis huruf kapital pada judul, menulis istilah atau kosa kata asing, dan menulis kata berimbuhan di- dan kata depan di." Guru diam sesaat.
"Tapi sebelum kita masuk ke pembahasan kebahasaan terlebih dahulu, kita simak tips berikut dulu agar Ananda memiliki ketertarikan yang sama dengan mata pelajaran kita hari ini dan mata pelajaran lainnya juga. Oke." Guru mengedarkan pandangan sambil tersenyum.
"Ada yang membawa air minum Ananda? Boleh Ibu minta sedikit? Boleh. Alhamdululillah. Perhatikan ini. Ini tutup botol minum kita umpamakan siswa. Tutup botol dalam keadaan zero (nol). Seharusnya Ananda selaku siswa memposisikan diri saat duduk di kelas zero. Zero artinya mengksongkan pikiran. Rendah hati." Guru tersenyum.
"Ini botol berisi air. Kita umpamakan guru. Guru menuangkan air (ilmu) ke dalam pikiran Ananda yang zero tadi. Air masuk perlahan dan lancar. Ilmu tertransfer sempurna." Guru tersenyum lagi.
"Tapi jika Ananda memposisikan diri full teng. Seperti tutup botol detik ini. Diisi ilmu oleh guru maka air meluber keluar. Pikiran penuh tak bisa menelan ilmu. Ini contohnya air meluber keluar karena pikiran dalam keadaan full. Artinya murid sombong dan angkuh." Guru menatap siswa. Tersenyum.
"Faham Ananda?" Tanya guru. Kapan siswa sombong? Ketika di dalam hati mereka ada rasa tak suka kepada gurunya. Huh sok cool, huh membosankan, huh bahasa Indonesia apa itu....... banyak huh lain yang menunjukkan ketaktertarikan mereka kepada sebuah pelajaran." Urai guru.
Huh... huh...itu menunjukkan penolakan. Karena itu mari kita buang huh dan ganti dengan senyum. Sambutlah guru dengan senyum harap ilmunya tertransfer sempurna.
Guru pun memperlihatkan salah satu tulisan siswa yang salah. Tentu terlebih dahulu guru itu meminta izin kepada siswa pemilik tulisan untuk mengizinkan tulisannya ditampilkan.
Guru itu memanggil siswanya ke kantor lalu berbincang dan meminta izin. Murid mengangguk. Guru itupun izin mengganti nama siswa dengan nama lain agar teman-teman mereka tak mengenal nama tulisan ini. Untuk menghindari bulying.
PETA KONSEP HIDUP KU*
Ketika hari Minggu saya dilahirkan oleh ibuku dari rahimnya pada tanggal 21 Januari tahun 2008,dan aku di beri nama Indah Puteri Kirana yang di berikan oleh nenek ku.
Saya di lahiran dirumah sakit Yarsi Ibnu Sina,lalu ada 1 dokter yang mengatakan anak nya manis ya buk berlesung pipi,aku pun merasa bangga karena terlahir dari rahim ibuku walau pun itu adalah cacat tapi cacat yang memperindah
.
Adapun kesalahan kebahasaan yang kita temukan:
1. Pada judul kesalahannya:
Judul ditulis memakai huruf kapital semuanya. Seharusnya huruf pertama kata yang kapital.
Begitupun klitik: ku, mu, nya harus ditulis bersatu dengan kata sebelum klitik.
Penulisan judul yang benar:
Peta Konsep Hidupku
2. Kesalahan pada kalimat pertama
Ketika hari Minggu saya dilahirkan oleh ibuku dari rahimnya pada tanggal 21 Januari tahun 2008,dan aku di beri nama Indah Puteri Kirana yang di berikan oleh nenek ku.
a. Pemakaian tanda baca koma sebelum dan atau sesudah 2008 tidak tepat karena di sana tak ada perincian seperti: rambutan, mangga, manggis, dan apel.Â
b. Pada kata di beri terdapat kesalahan; penulisan imbuhan (awalan) di-+beri = diberi
c. Pada kata di berikan;
di-+beri+-kan = diberikan
d. Pada frase nenek ku;
nenek+ku = nenekku
Penulisan yang benar : Ketika hari Minggu saya dilahirkan oleh ibuku dari rahimnya pada tanggal 21 Januari 2008 dan aku diberi nama Indah Puteri Kirana yang diberikan oleh nenekku.
3. Kesalahan pada kalimat kedua
Saya di lahiran dirumah sakit Yarsi Ibnu Sina,lalu ada 1 dokter yang mengatakan anak nya manis ya buk berlesung pipi,aku pun merasa bangga karena terlahir dari rahim ibuku walau pun itu adalah cacat tapi cacat yang memperindah
.
a. Pada kata berimbuhan di lahiran;
Seharusnya dilahirkan;
b. Pada kata depan dirumah sakit
Seharusnya di rumah sakit;
c. Tanda baca koma sesudah kata sina dan sebelum lalu;
d. Pada kata berklitik anak nya
Seharusnya anaknya;
e. Tanda baca titik sesudah frase yang memperindah di akhir kalimat.
Penulisan kalimat 2 yang benar:
Saya dilahirkan di rumah sakit Yarsi Ibnu Sina. Ada 1 dokter yang mengatakan, "Anaknya manis ya, Buk. Berlesung pipi." Aku pun merasa bangga karena terlahir dari rahim ibuku walaupun itu adalah cacat tapi cacat yang memperindah.
Koreksi atas kesalahaan kebahasaan ini pada tahap perkenalan lanjutan diperlukan agar guru tak terlalu banyak lagi menemukan kesalahan pada teks laporan percobaan siswa.
Setelah siswa siap gurupun memberikan Materi Teks Laoran Percobaan.
Teks Laporan Percobaan
Â
A. Â Â Pengertian Teks Laopran Percobaan
Teks laporan percobaan adalah tulisan berisi materi percobaan yang ditulis setelah melakukan eksperimen dengan sistematika yang sudah dibakukan. Eksperimen dilakukan dengan cara pengamatan guna mengenali hubungan sebab akibat antara hasil dan kendala.
Setelah selesai melakukan percobaan kitapun melaporkannya dalam bentuk teks. Nah, teks tersebutlah kemudian yang disebut dengan teks laporan percobaan.
Teks laporan percobaan, teks yang berisi paparan tentang tujuan, proses, dan hasil percobaan, umumnya digunakan untuk melaporkan hasil percobaan, karya ilmiah, atau laporan praktikum, untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang hasil percobaan yang telah dibuat baik bersifat umum atau universal.
Agar siswa lebih mendalami pengertian percobaan guru menanyakan:
1. Apakah Ananda sudah pernah melakukan percobaan?
2. Percobaan apa saja yang pernah Ananda lakukan?
3. Kapan percobaan itu Ananda lakukan?
4. Di mana Percobaan itu Ananda lakukan?
5. Apa saja bahan percobaan Ananda lakukan?
6. Adakakah langkah-langkahnya?
7. Bagaimana hasil percobaan itu?
Tanpa mereka sadari guru telah menggiring mereka pada struktur teks laporan percobaan.
Selamat Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila Melalui Pelajaran Bahasa Indonesia: Menulis Teks Laporan Percobaan (2)Â
Makin seru. Senyum literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H