Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siasat Guru Mengubah Mindset Anak di Kelas di Minggu Pertama Sekolah

16 Juli 2022   11:08 Diperbarui: 16 Juli 2022   11:25 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apel pagi hari pertama sekolah:Dokpri

Hari Pertama Sekolah

Senyum manis menghiasi bibir-bibir siswa yang duduk di bagian depan kelas. Mata mereka berbinar ceria ketika guru memasuki kelas. Ramah sekali mereka di hari pertama sekolah ini.

Jika tatapan dilayangka ke sudut kiri dan disapukan ke sudut kanan maka akan nampaklah wajah-wajah gelisah dan lesu seolah guru ini adalah monster tak diharapkan. Dua tampilan wajah beda itu biasa guru temui saat perdana di hari pertama sekolah.

Wajah ceria nan ramah itu adalah siswa yang sudah kenal dengan guru. Mereka ini biasanya kepo. Rasa ramah dan ingin tahunya tinggi sekali. Tanpa guru mengajarpun di kelasnya mereka tetap ramah dan suka menyapa bila berpapasan.

Anak yang berwajah kedua biasanya ini anak pendiam dan suka menerima info dari kakak kelas tentang karakter guru. Ketika guru berkarakter tak sesuai ekspektasinya masuk maka wajah mereka beku dan cendrung ketakutan seolah guru itu mengerikan.

Nah, Siasat Guru Mengubah Mindset Anak di Kelas di Minggu Pertama Sekolah tertantang. Bagaimana menaklukkan pola pikir mereka bahwa guru baik sekali. Tak sesuai apa yang mereka pikir.

Kalau tak kenal maka tak sayang perlu diurai. Siasat guru sangat dibutuhkan agar mindset mereka tentang guru berubah. Mengubah wajah tegang mereka menjadi senyum ramah.

Mengabsen Siswa dengan Ramah

Untuk mengubah mindset siswa tentang guru killer bisa dimulai saat mengabsen siswa di hari pertama sekolah. Memang sih ada pemborosan waktu. Apalagi jika kelas itu , kelas besar. 30 anak ke atas dalam satu kelas.

Ketika guru menerapkan kiat ini maka dua hal yang bisa guru selamatkan. Sambil menyelam minum air. Pertama, tuntutan kurikulum memang awal belajar tugas guru mengabsen siswanya. Berapa yang hadir, tidak hadir karena sakit, izin, atau tanpa keterangan (alfa).

Kedua, dengan kiat ini guru bisa mengubah mindset siswa dari malas ke sekolah , menerka-nerka, bahkan takut karena banyak guru baru. Mereka masih menerka-nerka sifat dan cara mengajar guru mereka. Hingga anak sering malas, nerpouse, bahkan stres jika tahun ajaran baru dan guru baru.

Bagaimana Kiat Mengabsen Siswa

Ketika mengabsen siswa tersenyumlah seolah mereka gadis cantik dan pemuda ganteng yang memikat. Perlihatkan tatapan mata penuh sayang dan tanya dengan antusias di mana ia tinggal, berapa orang kakak adek, dan mengapa tertarik sekolah di sini.

Dengan kiat ini akan guru ketahui anak pendiam, kurang percaya diri, dan penakut. Sekaligus guru bisa memotivasi mereka bahwa semua aman-aman saja selama mereka rajin mengerjakan tugas, sopan, dan santun.

Masing-masing mereka akan guru temukan keunikan mereka selaku manusia yang perlu kita ayomi, kelonin, dan kembangkan baik potensi, bakat, dan minat mereka selaku anak pelanjut estafet perjuangan bangsa menuju Indonesia emas.

Mulailah dengan Menulis Biodata

Setelah pendekatan dengan berkenalan unik mengabsen di atas lakukanlah pendekatan dan peningkatan Percaya Diri mereka. Guru menginstruksikan mereka menulis biodata lengkap. Kalau saya mempromosikan ini sebagai peta perjalanan hidup mereka dengan sebutan keren "Peta Konsep Hidup."

Peta Konsep Hidup

Pada kiat ini mereka menulis biodata mereka dengan unik. Berbentuk paragraf-paragraf. Mereka menceritkan:

Nama;

Tempat tanggal lahir;

Nama ayah ibu;

Pekerjaan ayah ibu; 

Semua kurkulum vitae mereka. Cita-cita dan hobi mereka sehingga guru tahu siswa yang sudah mapan perencanaan masa depannya dan siswa yang belum atau ragu langkahnya ke depan.

Peta konsep ini penting bagi mereka untuk memicu motivasi lulus terbaik dan mendapatkan sekolah terbaik hingga universitas dan pekerjaan terbaik.

Cita-cita memiliki pengaruh yang kuat pada kepribadian anak. Sebab, menginginkan suatu profesi dari orang tertentu dalam kehidupannya, membuat anak mendapatkan model dalam hidup.

Cita-cita ini seharusnya sudah dimiliki anak usia dini berupa belajar dengan cara meniru. Si Kecil mudah sekali dipengaruhi dan dibentuk oleh contoh yang dekat dengan dirinya.

Pada saat anak memiliki orang seperti contoh atau model di lingkungannya dan dirinya ingin menjadi seperti contoh atau model itu, maka semua perilakunya akan cenderung meniru orang tersebut.

Ketika contoh yang jadi panutan anak adalah tokoh yang baik, maka akan berpengaruh positif bagi anak tersebut. Namun, ketika modelnya bukanlah tokoh yang baik, maka akan berdampak negatif.

Lalu, bagaimana bila anak tidak memiliki cita-cita seperti temuan di atas? Apakah di lingkungan si anak tidak ada seseorang yang patut dicontoh sehingga anak tak memiliki cita-cita sama sekali?

Bagaimana cara menumbuhkan cita-cita anak, yang dikutip dari handbook yang ditulis Yulianti Siantayani dan dicetak oleh Direktorat Pembinaan Anak Usia Dini dari Kemendikbudristek, berjudul "Memahami Cita-cita Anak". Ini bisa dimodivikasi guru sesuai keadaan siswa yang dihadapi. SD, SMP, atau SMA.

Mencerita Cerita Inspiratif

Menceritakan  buku berjudul "Andai Cican Jadi Polisi" karya Wahyu Aditya, dkk, yang menjelaskan tentang polisi yang ramah anak, jadi pilot, dokter, astronot, yang merupakan cita-cita zaman dahulu.

Bukan berbentuk buku atau bisa berupa cita-cita sesuai perkembangan zaman sekarang transformasi digital, seperti : Youtuber, zaman sekarang, ada banyak orang yang menjadikan Youtube sebagai media untuk mencapai kesuksesan. 

Di luar negeri banyak yang sukses menjadi youtube. Pendapatan poin berdasar viewers menyebabkannya tak mengenal itilah kadaluarsa. Seiring waktu Youtube pun semakin berkembang, tidak menutup kemungkinan profesi ini akan tetap eksis hingga 10 tahun ke depan.

Begitu juga selebgram, vlogger, chef, pengusaha, bahkan petani menjadi profesi dasyat ke depan seiring terjadinya prediksi krisis pangan. Akibat pola bertani yang masih tradisional.

Kiat-kiat dan siasat di atas semoga menjadi Siasat Jitu Guru dalam Mengubah Mindset Anak di Kelas di Minggu Pertama sekolah di Tahun ajar 2022 ini. Salam literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun