Ketika siswa membutuhkan cara membuat mesin penetas telur, siswa dibantu pula oleh guru Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab jika berada di Madrasah tentang prosedur pembuatan mesin penetas. Pada pembelajaran ini siswa melakukan survei dari you tobe atau situs bagaimana cara membuat mesin pemanas. Dibutuhkan pula bantuan dari guru TIK untuk membuat laporan hasil observasi mereka.
Setelah prosedur, pembuatan laporan, siswa pun sampai pada tahap bergotong royong membuat mesin pemanas sesuai dengan model pemanas yang mereka pilih. Proyek ini sampai selesai mereka membuat pemanas. Inilah tugas guru fisika membimbing siswanya.
Berikutnya jika pemanas sudah selesai kembali ke elemen biologi. Siswa mencobakan penetasan telur. Tiap hari mereka membuat laporan perkembangan penetasan telur. Hingga  21 hari telur mengalami penetasan . Ada telur yang menetas. Mereka kaji pula sebab telur tidak menetas berdasarkan teori atau konten biologi. Berapa hari pula ayam bisa dipindahkan ke kandang.
Selanjutnya, siswa membuat kandang ayam pada elemen ini guru matematika, guru Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab pula yang menghendel cara membuat kandang hingga selesai secara teori atau konten.
Siswa kembali berkreativitas mencari teori pembuatan kandang yang sehat. Jika kandang sudah selesai ayam pun dimasukkan ke kandang. Kembali ke ranah fisika dan biologi pengamatan perkembangan ayam dari hari ke hari dan berapa kuantitas jumlah makanan ayam setiap hari.
Bagaimana kualitas makanan ayam. Biasanya 30-40 hari ayam siap untuk dipotong atau disembelih. Pada tahap ini guru agama pula berteori. Tata cara menyemblih ayam dan makanan yang halal.
Ayam selesai dipotong kemudian diolah dalam pembelajaran prakarya dan bahasa indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab mulai dari teks prosedur dan prakarya proses memasak. Masak memasak. Mungkin bikin ayam krspi yang krenyezzz ( Baca "Menyiasati ayam krispi yang krenyezzz"). Bisa bikin ayam kecap, ayam penyet, rendang ayam, ayam panggangayam saus, ayam balado, korma ayam, dan kalio ayam. Mereka dibagi atas beberapa kelompok sesuai ayam masakan mereka.
Pada tahap berikut mereka belajar menghias masakan dan menghidangkan. Merekapun belajar menjadi chef, pelayan, dan penyaji. Dalam hal ini mereka dibimbing guru prakarya, seni budaya, Â guru ips dan pendidikan pancasila. Bagaimana cara mengemas makanan, memasarkan makanan, budaya yang harus dipertahankan, seni berbicara, seni menjual, kekayaan makanan khas daerah, dan sifat jujur.
Sebenenarnya itulah esensial dari kurikulum merdeka. Sekolah penggerak diharapkan mampu menyusun modul seperti itu hingga sekolah lain bisa memanfaatkan modul tersebut.
Namun, untuk tahap awal ini, semua masih disiapkan oleh aplikasi dalam kurikulum merdeka ini. Salah satunya kebutuhan mengajar guru berupa modul tersebut. Modul ini gratis dan guru tinggal menggunakan dengan mengklik tombol aplikasi atau link. Memang modul ini belumlah seperti modul kolaborasi yang dicubakan di Australia tersebut.
Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran  (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasarannya. Modul ini boleh dimodivikasi sesuai konteks kebutuhan daerah tempat guru mengajar.