Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Cara Menulis Mudah (Bagian 4)

29 Juni 2022   17:44 Diperbarui: 29 Juni 2022   19:03 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Konsep Hidup dalam Tangga Masa Depan: Foto Yusriana Siregar Pahu

Pembaca berita di TV tetap membacakan beritanya setiap jam tayang.

Penulis berita tetap menulis beritanya pada saat deadline.

Penyanyi tetap merekam suaranya di studio rekaman jika sudah disuruh produser rekaman.

Tiga ilustrasi di atas contoh untuk Ananda sekalian bahwa mereka bekerja bukan berhadapan lagsung dengan kita penonton TV, pembaca koran atau majalah, dan penikmat musik.

Tapi mereka tetap cantik dan tampil prima dengan profesinya. Senyumpun menghiasi bibir mereka. Mata mereka memancarkan pesona harapan.

Tiap karier yang dipiih pasti ada pasarnya atau konsumennya. Begitu Allah mengatur semuanya berpasangan. Tak ada alasan buat kita takut apalagi berputus asa. Semangat.

Guru bahasa Indonesia pasarnya murid. Salah satu hal pokok yang dibinanya bahasa siswanya. Bahasa bisa mencakup bahasa tulis dan lisan.

Bahasa lisan berbicara, berdiskusi, dan presentase. Sedangkan bahasa tulis mencakup menulis puisi, pantun, esay, feature atau artkel, makalah, laporan, proposal, cerpen, fabel, dan buku harian. 

Nah, memulai awal belajar kita sekaligus tahapan berkenalan di tahun ajaran baru ini, kita akan berkenalan lewat tulisan bukan secara lisan. 

Tulisan ini akan menjadi kenang-kenangan buat Ananda kelak dari hari ini hingga akhir hayat Ananda. Begitu berharganya tulisan ini dalam hidup Ananda, jadi jangan sia-siakan. Tulis rapi simpan. Jika sudah lapang, silahkan diketik di PC Ananda.


Banyak pilihan tulisan bahasa yang bisa Ananda pilih. Bisa berbentuk cerpen, diary, puisi, dan novel. Semoga Ananda merasa tertarik. Mari kita coba menulis dengan senyum dan senang hati.  Mari, kita mulai menulis sesuai kebutuhan hidup Ananda.

1. Mari Menulis Peta Konsep Hidup

Peta konsep hidup adalah pemetaan  jalan hidup sesorang secara sistematis sesuai urutan umur yang dilalui sejak dilakukannya pemetaan aktivitas hidup ke depan.

Peta konsep hidup dapat dipetakan dalam 2 jenis tulisan mudah.

Cara menulis mudah pertama, dalam bentuk jenjang atau tangga. Setiap tangga ditulis tahun dan capaian hidup yang diingingkan. Pemetaan pada tangga dimulai dari tangga terbawah menuju tangga tertinggi.

Peta Konsep Hidup dalam Tangga Masa Depan: Foto Yusriana Siregar Pahu
Peta Konsep Hidup dalam Tangga Masa Depan: Foto Yusriana Siregar Pahu
Cara menulis mudah kedua peta konsep hidup dalam bentuk cerita narasi di buku Diary. Boleh juga diketik di PC kita.

Cara menulisnya:

Tahap Orientasi

Pada tahap ini perkenalkan diri kita mulai dari nama lengkap, nama panggilan, tempat lahir, hari lahir, tanggal lahir. Boleh ditambah dengan peristiwa yang terjadi saat kita lahir bila ada. Contoh:

Pada hari Minggu tepatnya tanggal 25 Mei 2005 lahirlah seorang anak dengan wajah imutnya nan cantik yang diberi nama Irma Suryani. Biasa dipanggil oleh mamanya, Roslina Hasibuan dan Papanya Ibrahim Mubarak dengan panggilan Yani.

Yani kecil lahir bertepatan dengan longsornya jalan di Palupuh. Ketika itu mama sudah hamil 9 bulan 5 hari. Masih ada waktu 5 hari lagi untuk menunggu jadwal  bersalin mama sesuai prediksi dokter.

Namun, hari itu mama merasakan sakit luar biasa di perut bawahnya. Papa pun berinisiatif membawa ke Bukittingi. Sebab di desa kami tinggal hanya ada puskesmas yang buka sesuai jadwal. Lagi pula kata papa di Bukitting ada rumah sakit khusus ibu dan anak dengan fasilitas lengkap. 

Kebetulan dari rumah dinas papa ke Bukittinggi lebih dekat. Hanya butuh waktu 40 menit jika tak ada kendala. Nahas, baru separuh jalan, orang-orang yang berpapasan denganmobil papa bilang jalan longsor di Air Kijang sesudah kampungku.

Terpaksa Papa membawa mama ke rumah dukun beranak  Mak Parti namanya. Rumahnya tak jauh dari lokasi longsor itu. Untung Mak Parti ada di tempat kata papa. Sampai di rumah Mak Parti ketuban mama sudah pecah. Tak lama sesudahnya lahirlah Yani.

Papa pun minta izin kepada Mak Parti untuk membawa bidan ke sini. Berjaga-jaga takut terjadi infeksi. Mak Parti dengan senang hati mengizinkan papa.

Itu contoh penarasian bagian biodata identitas diri siswa, Ananda. Kalau mau lanjut berbentuk narasi fiksi cerpen boleh Ananda deskripsikan masalah yang muncul usai Ananda menceritakan tahapan orientasi di atas. 

Oke, mari kita coba memperkenalkan diri Ananda masing-masing seperti Yani di atas. Jika belum percaya diri boleh mirip tulisan Yani kita tulis. 

Pasti setiap Ananda punya peristiwa berbeda. Jika tak ada peristiwa pun tak masalah. Jika tahapan orientasi selesai kita masuk tahap kedua biar peta konsep hidup kita lebih manis kita jemput tahapan masa TK. Karena di usia ini sudah ada loh teman kita yang punya hobbi dan cita-cita.

Tahapan Umur 5-6 Tahun

Pada tahap ini Ananda ceritakan hobbi Ananda, cita-cita, dan peristiwa yang terjadi di TK atau di rumah Ananda selama 1 tahun ini.

Tahapan Umur SD

Ananda ceritakan di mana Ananda SD-nya dan apa alasan orang tua Ananda memilih sekolah ini.

Tahapan Umur SMP

Ceritakan pula setamat SD Ananda mau sekolah di mana?
Mengapa Ananda memilih sekolah ini?
Apa sih hebatnya sekolah ini hingga Ananda keukeh bersekolah di sini?

Tahapan Umur SMA

Ceritakan pula setamat SMP Ananda mau sekolah di mana?
Mengapa Ananda memilih sekolah ini?
Apa sih hebatnya sekolah ini hingga Ananda keukeh bersekolah di sini?

Target di sekolah ini apa?
Ekstra yang bisa diikuti apa?
Kakak kelas atau guru panutan adakah?
Mengapa mereka menjadi panutan Ananda.

Tahapan Umur Perguruan Tinggi

Ceritakan pula setamat SMA Ananda mau kuliah di mana?
Mengapa Ananda memilih kuliah disini?
Apa sih hebatnya PT ini hingga Ananda keukeh berkuliah di sini?

Darimana Ananda tahu PT ini.
Setamat dari PT ini mau bekerja di mana?
Target karier yang mau dicapai apa?

Dimana rencana tinggal sesudah bekerja?
Produk atau hasil karya apa yang akan Ananda buat kelak?
Mau Ananda balas dengan cara apa jasa mama dan papa Ananda jika kelak Ananda sukses mereka masih hidup.

Target Ananda untuk negara ini apa?
Berapa zakat dan sedekah yang akan Ananda keluarkan menolong sesama?
Banyak kalimat tanya yang bisa Ibuk ajukan kepada Ananda untuk menyongsong masa depan. Tapi cukup segini dulu info yang akan Ananda tulis di peta konsep hidup tersebut,

2. Mari Menulis di Media

Ananda sekarang pasti mampu dengan mudah mengubah peta konsep hidup di atas dalam bentuk fiksiana cerpen dan novel.

Tulisan dapat Ananda tampilkan di domain Ananda, di kompasiana, di facebook, instagram, twetter, dan lin.

3. Mari Menulis Buku

Cerpen yang sudah Ananda tulis jika sudah mencapai 10 judul sudah bisa kita bukukan.

Oke. Sekarang kita selesaikan Peta Konsep Hidup kita dahulu barulah kita lanjut menulis di media.

Galilah informasi sebanyak-banyaknya kepada orang tua, kakak, atau google sekaitan pertanyaan  di atas.

Semoga Ananda bisa menyelesaikan dengan hasil yang memuaskan bagi diri Ananda dan tentunya tepat waktu. Kalau bisa hari ini mengapa harus menunggu esok hari.

Halaman 1 Peta Konsep Hidup Alika Seira Fahdnedy: Foto  dokpri. Yusriana
Halaman 1 Peta Konsep Hidup Alika Seira Fahdnedy: Foto  dokpri. Yusriana
Halaman 2 Peta Konsep Hidup Alika Seira Fahdnedy: Foto  dokpri. Yusriana
Halaman 2 Peta Konsep Hidup Alika Seira Fahdnedy: Foto  dokpri. Yusriana
Halaman 3  Peta Konsep Hidup Alika Seira Fahdnedy: Foto  dokpri. Yusriana
Halaman 3  Peta Konsep Hidup Alika Seira Fahdnedy: Foto  dokpri. Yusriana
Halaman 4 Peta Konsep Hidup Alika Seira Fahdnedy: Foto  dokpri. Yusriana
Halaman 4 Peta Konsep Hidup Alika Seira Fahdnedy: Foto  dokpri. Yusriana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun