Namun, hari itu mama merasakan sakit luar biasa di perut bawahnya. Papa pun berinisiatif membawa ke Bukittingi. Sebab di desa kami tinggal hanya ada puskesmas yang buka sesuai jadwal. Lagi pula kata papa di Bukitting ada rumah sakit khusus ibu dan anak dengan fasilitas lengkap.Â
Kebetulan dari rumah dinas papa ke Bukittinggi lebih dekat. Hanya butuh waktu 40 menit jika tak ada kendala. Nahas, baru separuh jalan, orang-orang yang berpapasan denganmobil papa bilang jalan longsor di Air Kijang sesudah kampungku.
Terpaksa Papa membawa mama ke rumah dukun beranak  Mak Parti namanya. Rumahnya tak jauh dari lokasi longsor itu. Untung Mak Parti ada di tempat kata papa. Sampai di rumah Mak Parti ketuban mama sudah pecah. Tak lama sesudahnya lahirlah Yani.
Papa pun minta izin kepada Mak Parti untuk membawa bidan ke sini. Berjaga-jaga takut terjadi infeksi. Mak Parti dengan senang hati mengizinkan papa.
Itu contoh penarasian bagian biodata identitas diri siswa, Ananda. Kalau mau lanjut berbentuk narasi fiksi cerpen boleh Ananda deskripsikan masalah yang muncul usai Ananda menceritakan tahapan orientasi di atas.Â
Oke, mari kita coba memperkenalkan diri Ananda masing-masing seperti Yani di atas. Jika belum percaya diri boleh mirip tulisan Yani kita tulis.Â
Pasti setiap Ananda punya peristiwa berbeda. Jika tak ada peristiwa pun tak masalah. Jika tahapan orientasi selesai kita masuk tahap kedua biar peta konsep hidup kita lebih manis kita jemput tahapan masa TK. Karena di usia ini sudah ada loh teman kita yang punya hobbi dan cita-cita.
Tahapan Umur 5-6 Tahun
Pada tahap ini Ananda ceritakan hobbi Ananda, cita-cita, dan peristiwa yang terjadi di TK atau di rumah Ananda selama 1 tahun ini.
Tahapan Umur SD
Ananda ceritakan di mana Ananda SD-nya dan apa alasan orang tua Ananda memilih sekolah ini.