Dua peburu tangguh berumah masa depan di Rimbo Panti dengan bujukan Kuburan Dua melegenda hingga kini.
Masa depanpun memeluk bahuku sambil bersandar menasihatiku berhati-hatilah di rumah baru dan sekolah barumu bahwa diam adalah emas menjawab adalah perunggu mengalah tanda menang.
Jangan kau risau perihal perutmu sudah ada ukur batas mampumu tak makan sehari takkan melukaimu asal air setia menyapa kerongkonganmu sehari makan sehari tidak jadikanlah perias budimu biar kelak paceklik tak mencekikmu .
Jika datang tangan melambaimu jawablah lambaian dengan ujung lima jarimu sesuaikan dengan kesanggupanmu.
Usah khawatir teman berlari ada masa depan menemanimu dalam tangis tawa langkahmu karena sesuatu yang baru menyerangmu.
Terima serangan dengan senyummu lalu himpun jari tanganmu sapalah google jadi senjatamu sambil berdzikir kepada penciptamu.
Kini kita telah sampai di pintu masa depanmu jangan berpaling walau sekedar melirik mata senyumlah senjatamu penakluk sombong dan iri hati takkan pernah bisa mengalahkan tekad, semangat, harapan, dan cita-citamu karena sudah tercatat di takdirmu.
Legenda Kuburan 2 di Rimba Panti tentang 2 pemburu yang mendapatkan hewan buruan sama. Sementara mereka berdua dari dua suku bangsa berbeda. 1 orang batak mandaiing dan 1 orang Minang.
Karena kesalahfahaman bahasa akhirnya mereka saling menyakiti dan sama-sama tewas.
Mancit : sakit
Mancik : tikus