Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Masa Depan Menyuruhku Merantau (Bagian 2)

26 Juni 2022   09:43 Diperbarui: 26 Juni 2022   11:42 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sewa kost: sumber foto sewakos.com

Dua peburu tangguh berumah masa depan di Rimbo Panti dengan bujukan Kuburan Dua melegenda hingga kini.

Masa depanpun memeluk bahuku sambil bersandar menasihatiku berhati-hatilah di rumah baru dan sekolah barumu bahwa diam adalah emas menjawab adalah perunggu mengalah tanda menang.

Jangan kau risau perihal perutmu sudah ada ukur batas mampumu tak makan sehari takkan melukaimu asal air setia menyapa kerongkonganmu sehari makan sehari tidak jadikanlah perias budimu biar kelak paceklik tak mencekikmu .

Jika datang tangan melambaimu jawablah lambaian dengan ujung lima jarimu sesuaikan dengan kesanggupanmu.

Usah khawatir teman berlari ada masa depan menemanimu dalam tangis tawa langkahmu karena sesuatu yang baru menyerangmu.

Terima serangan dengan senyummu lalu himpun jari tanganmu sapalah google jadi senjatamu sambil berdzikir kepada penciptamu.

Kini kita telah sampai di pintu masa depanmu jangan berpaling walau sekedar melirik mata senyumlah senjatamu penakluk sombong dan iri hati takkan pernah bisa mengalahkan tekad, semangat, harapan, dan cita-citamu karena sudah tercatat di takdirmu.

Legenda Kuburan 2 di Rimba Panti tentang 2 pemburu yang mendapatkan hewan buruan sama. Sementara mereka berdua dari dua suku bangsa berbeda. 1 orang batak mandaiing dan 1 orang Minang.

Karena kesalahfahaman bahasa akhirnya mereka saling menyakiti dan sama-sama tewas.

Mancit : sakit

Mancik : tikus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun