Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cara Mudah Menulis (Bagian II)

21 Juni 2022   07:18 Diperbarui: 21 Juni 2022   07:27 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebelum membaca Cara Mudah Menulis II ini,  pastikan sobat yang mau menulis sudah membaca artikel I Yusriana Siregar Pahu di Kompasiana ya. "Cara Mudah Menulis." Di situ ada kiat membebaskan diri dari takut, malu, pengen honor, ingin tapi tak punya ide. Kata kunci menulis harus jujur.

Penulis sudah dua kali dapat surat cinta dari Kompasiana berupa teguran sayang atau cinta. Pertama kirim foto tulisan " Cegah Kucing BAK dan BAB Sembarangan" tanpa diprotek dahulu. Foto itu dokpri penulis hanya saja masih pemula dan debutan belum tahu cara proteknya. Mudahan mba Isti, mba Siska Dewi atau bunda Roselina berkenan nanti komen di akun penulis bagaimana caranya. Atau mungkin sahabat-sahabat senior lain bersedia komen. Bagaimana cara uplouwd foto di tulisan kita. Mau gratisan saja ya sahabat semua.

Motivasi penulis dalam menulis awalnya, ketika kita butuh tulisan untuk naik pangkat. Naik pangkat, harus bikin PTK, Jurnal Ilmiah, dan artikel populer. Hobi menulis ini masuk angka kredit bagi ASN ketika mau naik pangkat. Tulisan kita pun harus sesuai jurusan kita baru bernilai angka kredit. Misal penulis berjurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sebaiknya membuat tulisan seputar pendidikan bahasa indonesia. Tujuannya agar kita fokus dan mengerti mungkin.

Surat cinta kedua teguran karena penulis nekat menulis tentang tarif candi borobudur yang bukan ranah penulis sebagai spesialisai bahasa indonesia. 

Padahal maksud hati ingin bernostalgia bahwa penulis 2007 ketika masih mahasiswa bertandang ke kampus IKIP Muhammadiyah Yogyakarta. 

Acaranya ketika itu PENSI namanya. Narasumber kami waktu itu penulis hebat semua. Taufik Ismail, Raja puisi dan puisi beliau sudah diterjemahkan ke dalam semua bahasa dunia. Alhamdulillah ketika anak penulis ketiga lahir beliau datang ke rumah dengan Bunda Ati, Bapak Fadli Zon. 

Rasa mimpi dikunjungi penyair sekaliber dunia. Bukan karena penulis hebat. Tapi suami penulislah yang selalu mengawal penulisan berita tentang kegiatan beliau jika bertandang ke Rumah Puisi miliknya di Padang Panjang dan Perguruan Diniyah Puteri Padang Panjang.

Hadir juga penyair kondang  D. Zawawi Imron dari Madura, mba Ratih cerpenis Anita Cemerlang, dan Bapak Sunarso penulis buku dan cerita anak. 

Sayangnya, buku kenangan tentang peserta dan para pakar penulis itu basah.  Waktu itu ada gempa menghoyak Padang Panjang dan menyebabkan akuarium di lemari buku itu pecah.  Semua buku runtuh karena lupa mengunci lemari dan basahlah semua buku. Buku kualitas rendah tulisannya mengembang tak bisa dibaca lagi. Salah satunya kenangan buku PENSI itu.

Maaf ya sobat penulis lupa kepanjangan PENSI itu. Sebagai surprise dari panitia kami peserta pun diajak jalan-jalan ke Candi Borobudur di Magelang dan Candi Prambanan. 

Indah sekali . Kemudian ke Pantai Parangtritis, dan Malioboro. Keren semua. Ingat nostalgia itu makanya pengen nyoba nulis tentang Candi Borobudur karena kurang cerita remeh temeh inilah tulisan itu tak memenuhi syarat. Lebih 25 % kutipan kata si mba kompasiana. Kutipan yang ditolerir dalam tulisan kita hanya 25%. Ini harga mati. He he he jadi malu eke.

Jadi, sebelum kita lanjut ke kiat cara mudah menulis 2, kita musti ingat bahwa tulisan atau paragraf remeh temeh dan biasa seperti di atas penting ya. Penting buat menambah jumlah kata dalam tulisan kita. Lucu dong tulisan kita jika langsung bikin point 1, 2, 3, dan seterusnya tanpa ada paragraf remeh temeh ini. 

Selain untuk memperbanyak jumlah kata, paragraf remeh temeh ini juga sebagai pengantar. Istilah Minangnya basa basi. Pengantar ini untuk menggiring pembaca kita ke topik yang mau kita bicarakan. Dalam belajar mengajar ini disebut apersepsi guru.

Pada tahapan ini, guru terlebih dahulu menyamakan isi kepala muridnya agar mereka fokus. Tak ingat lagi ketika di lapangan tadi dipajang di depan lapangan karena telat, tak ingat lagi jika papa dan mamanya di rumah tadi pagi bertengkar karena suatu hal, atau tentang apa saja yang melatarbelakangi keberangkatan mereka ke sekolah. 30 siswa satu kelas, maka 30 pula background isi kepala mereka. 

Nah, agar mereka fokus perlu penyamaan mindset atau pola pikir mereka. Biasanya guru cerita-cerita renceh dulu baru menanyakan materi atau kegiatan minggu lalu. Guru IPS penulis dulu paling disenangi karena ada kuis pada bagian apersepsi ini.

Pun begitu dengan pembaca kita. Kita perlu menjelaskan apa guna paragraf pengantar atau paragraf pembuka ini yang isinya renceh dan remeh. Tapi meski demikian paragraf ini jadi ciri khas kita. Membuat pembaca kita berasa enjoi untuk lanjut membaca. 

Pertama penulis,  menulis artikel di koran lokal Singgalang begitu juga koreksian suami penulis. Paragraf satu katanya kunci apakah tulisan layak baca atau tidak. Baru layak untuk dilirik agar dibaca. Barulah artikel kita diterima atau tidaknya untuk dibaca oleh redaksi.  Ini kiatnya :

1. Gunakanlah pepatah atau petitih, peribahasa, atau kata-kata mutiara sebagai sapaan awal kepada pembaca kita. Misalnya kita punya ide tentang kenakalan remaja maka pilihan pepatahnya salah satunya, Buah takkan jauh jatuh dari pohonnya. Baca tulisan penulis "Jadikan Cerpen Pembentuk Anak Berkarakter Impian" oleh Yusriana Siregar Pahu di Kompasiana. Alhamdulillah tulisan ini pacah talua penulis kategori artikel utama pilihan editor. Senangnya hatiku.

2. Judul. Pilihlah judul sesuai simpulan tulisan kita. Selesaikan tulisan dulu barulah pilih judul yang oke. Boleh bikin judul sementara selama menulis dulu tapi nanti ganti setelah ada klausa atau frase yang lebih keren dan menarik dari tulisan kita. Judul kata kunci pertama dibaca redaksi. Ingat, hanya dibaca untuk seleksi awal sesuai isu. Jika judul oke maka redaksi berminat membaca paragraf satu kita untuk seleksi layak tidak layak dipilih.

3. Pengantar membuat redaksi paham layak tidaknya tulisan kita untuk dibaca. Beribu tulisan masuk ke redaksi dan mereka harus membaca semua itu untuk menyeleksi tulisan teraktual sesuai isu hari ini. Maka judul dan paragraf satu harus spektakuler. Spektakulernya sederhana cuma butuh pantun, peribahasa, pepatah petitih atau kata mutiara.

4. Slogan pun bisa menjadi pilihan untuk paragraf pengantar ini. Pokoknya pilih sesuai masalah kita.

Misalnya, Kota Padang Panjang berjuluk Serambi Mekkah kembali berbangga hati dengan.... seterusnya sesuai apa yang ingin kita tulis.

Wow, tak terasa kita sudah sampai ke Cara Mudah Menulis II dan pastikan belenggu takut jujur sudah sirna dari pikiran kita. Takut tak bagus, kurang percaya diri juga sudah lepas dari pikiran kita. Apalagi sifat malu enyahkan segera. 

Ganti dengan motivasi. Prof. Dasman Lanin, M.Pd, Ph.D dosenbFIS UNP pernah membagikan pengalamannya kepada penulis dan mahasiswa tergabung pada Pelatihan DAD IMM, bahwa ketika beliau kuliah S2 membawa catatan kecil ke toilet. Karena ide dan kata-kata yang akan ditulis itu tiba-tiba muncul. Jika kita tunggu keluar toilet dulu kata beliau keburu hilang ide tadi. Jadi kiat ini pun bisa kita pakai. Bawalah catatan kecil ke mana saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun