Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tarif Cukai Rokok Naik 10 Persen. Akankah Jumlah Perokok Menurun? Rokok vs Pinang Bagaimana?

15 Juni 2022   12:45 Diperbarui: 7 November 2022   04:24 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski peringatan ini sudah ditulis  pada kemasan rokok, mereka gak ngaru. Tetap laju merokok. Bahkan seperti tahun-tahun sebelumnya, ketika pemerintah tetap pada pendirian untuk terus menaikkan tarif cukai rokok demi menekan konsumsi.

Akankah pengumuman kembali pemerintah secara resmi kenaikan tarif cukai rokok bisa menurunkan jumlah perokok? Rasanya nonsen dan imposible. Samalah seperti bensin. Sudah kebutuhan. Anggaran merokokpun sudah dianggarkan.

Lucunya lagi, ketika dua sahabat berjumpa atau pengusaha pulang ke kampung, maka ketika berbagi uang dengan sahabat dan rekan di kampung, "Ini sedikit buat nambah beli rokok." Katanya.

Ada pula yang pulang ke kampung malah membawa oleh-oleh rokok. Begitupun di Sumatera Barat ini, setiap ada undangan untuk menikah, bapak-bapak diundang dengan sebatang rokok. Pun di rumah pesta dan duka disediakan rokok dan asbak rokok.

Rokok memang keberadaannya di tengah masyarakat bak makan buah simala kama. Di satu sisi, rokok sudah menjadi budaya di tengah masyarakat, seperti ada musyawarah desa, memanggil Bapak-Bapak untuk acara nikahan dan Ibu-Ibu dipanggil dengan sirih. Di Sumatera rokok bagian adat istiadat.

Untuk negara sendiri, uang triliunan rupiah masuk ke kas negara setiap tahun dari cukai tembakau yang disumbang dari perputaran roda bisnis rokok.

Sektor industri rokok salah satu penopang bisnis konglomerasi kita di Indonesia dan pemiliknya menempati daftar orang terkaya di negara.

Rokokpun menjadi sumber utama pemasukan kas negara melalui cukai yang setiap tahun mencapai triliunan rupiah itu.

Sepuluh tahun terakhir, penerimaan negara dari cukai semakin meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tren positif sejak 2007 dengan total penerimaan dari cukai sebesar Rp44,68 triliun dan terus bertambah hingga Rp145,53 triliun pada 2016.

Ada pula cerita anonim yang beredar di tengah masyarakat tentang rokok. Konon cerita mereka, ada seorang Bapak hidup di Nagar Singgalang Sumatera Barat, biasa Bapak ini perokok berat.

Suatu hari ia sakit. Lalu dokter menganjurkan untuk berhenti merokok. Menyuruh beliau menabungkan uang rokoknya. Bapak ini pun patuh tak merokok lagi. Tiap hari Bapak ini rajin menabung sebanyak uang untuk beli rokoknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun