Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jadikan Cerpen Pembentuk Anak Berkarakter Impian

5 Juni 2022   14:36 Diperbarui: 19 Juni 2022   17:00 1533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hadis Nabi mengatakan, Dari Abi Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : "Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." 

Sekolah sebagai pilihan orang tua dalam pembentukan karakter impian sangat relevan dengan hadis ini. Ke mana anak di sekolahkan? Mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Di sekolah ini akan ada guru sebagai pembentuk karakter.

Guru selaku tonggak pencetak karakter di sebuah lembaga pendidikan sangat menentukan kemana arah karakter anak. Salah satu guru yang mampu mengarahkan anak kepada karakter impian adalah guru Bahasa Indonesia. 

Guru ini sangat strategis untuk membentuk karakter siswa sesuai misi lembaga pendidikan anak kita. Guru ini memiliki satu alat pembentuk karakter yaitu pembelajaran menulis cerpen. 

Pembelajaran menulis ini sudah ada sejak Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Menulis karangan naratif seperti fabel, dongeng, drama, dan cerpen. Di kelas Sekolah Menengah Pertama, pada kelas sembilan ditambah lagi dengan tugas Literasi Buku Fiksi dan Buku Non Fiksi.

Dalam pembelajaran menulis cerpen ini guru memerlukan beberapa judul cerpen siap baca oleh pengarang profesional sebagai referensi, rujukan, atau contoh agar anak dalam menulis cerpen paham dan percaya diri dalam menggali ide cerpen yang akan ditulis. Metode pembelajaran ini menggunakan pendekatan kontekstual.

Pada pendekatan ini guru menyuruh siswa untuk memilih salah satu pengalaman hidup mereka lalu cocokkanlah dengan salah satu cerpen yang dijadikan sebagai referensi tersebut. 

Nah, guru yang berniat membentuk siswa berkarakter bijaksana maka dapat menyediakan bahan referensi cerpen bertokoh dengan karakter bijaksana. 

Jika guru berniat menjadikan anak berkarakter tepat waktu untuk sholat maka guru pun bisa mempersiapkan referensi cerpen yang sama.

Pada metode ini kita tidak menyadari bahwa cerpen bisa kita jadikan sebagai alat pembentuk anak berkarakter impian kita. Mari berkolaborasi ayah bunda. 

Berkolaborasi antara orang tua dengan guru. Kolaborasi  guru dengan orang tua dalam hal ini sangat urgen. Guru bijak memiliki alasan yang faktais memberi anak tugas mengumpulkan data jumlah judul cerpen yang sudah dilahap oleh anak di rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun