LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Layanan Konseling Individu
LingkupÂ
SMK NEGERI 2 Tuban
Lingkup Pendidikan
Sekolah Menengah KejuruanÂ
Tujuan yang ingin dicapai
- Konseli mampu mengubah perilaku negative menjadi perilaku positif   terkait  perilakunya.
- Konseli mampu menyebutkan atau menganalisa perilaku negatifnya.
- Konseli mampu menyebutkan penyebab dia dijauhi oleh temannya
- Konseli mampu mengubah perilaku negatifnya menjadi perilaku yang lebih positi sehingga tidak dijauhi teman
PenulisÂ
Riana Septyanawati
 Tanggal
24 November 2022
Situasi
Latar Belakang
Â
Berdasarkan pelancaran DCM kelas XII AKL  pada bulan agustus 2022, ditemukan 50% siswa (18 siswa), yang mudah marah dan tersinggung. Selanjutnya kami menggali data melalui wawancara dan observasi peserta didik, kami temukan ada seorang peserta didik yang mempunyai masalah dalam etika berkomunikasi / bergaul. Selain mudah marah dan mudah tersinggung siswa tersebut juga sering berkata kasar  dan tidak bisa membedakan bahasa pertemanan dengan guru. Menurutnya perilaku seperti itu sudah biasa dia lakukan baik dilingkungan keluarga maupun di lingkungan sekitar.
 Berdasarkan hal itu diberikan layanan individual dengan pendekatan Behavior untuk mengubah perilaku siswa. Alasan penggunaan pendekatan behavior adalah karena pendekatan konseling behavior memandang individu yang mengalami masalah sebagai adanya proses belajar yang salah dari lingkungan. Pendekatan ini juga memandang bahwa seluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara belajar dan juga tingkah laku tersebut dapat diubah dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar.
Penting untuk dibagikan
Praktik ini penting untuk dibagikan kepada peserta didik karena berkurangnya etika berkomunikasi di kalangan anak remaja disebabkan karena perilaku dan kebiasaan individu yang buruk sehingga menjadi sebuah kebiasaan, tidak berjalannya control dan pengawasan dari masyarakat.
Peran dan Tanggung jawab
Dalam mengatasi permasalahan, ini tentunya guru BK merupakan salah satu pihak yang juga bertanggung jawab untuk membantu peserta didik mengatasi dan mengurangi permasalahan berkurangnya etika berkomunikasi pada peserta didik dengan menggunakan pendekatan BEHAVIOR dengan teknik SHAPING yang bertujuan untuk mengubah  perilaku negatif peserta didik menjadi perilaku positif
Tanggung jawab guru BK yaitu memastikan peserta didik mendapatkan layanan konseling sesuai dengan permasalahan yang dihadapi serta menciptakan rasa aman dan nyaman dalam proses konseling yang dilakukan. Serta terus membimbing mereka untuk bisa lebih mengendalikan permasalahan yang dihadapi peserta didik.
Tantangan
Tantangan dalam menghadapi permasalahan dan mencapai tujuan tersebut serta yang terlibat adalah:
Selama proses pelaksanaan praktik baik yang menjadi tantangan kami adalah pada proses perencanaan, kami harus mempersiapkan dengan matang diantaranya adalah media layanan yang tepat dan menarik untuk permasalahan peserta didik yang digunakan selama proses kegiatan layanan konseling Penggunaan LKPD dengan menggunakan media Canva yang membutuhkan waktu serta kreativitas guru.
Selain proses yang menjadi tantangan kami ada hal lain yang juga menjadi tantangan untuk melakukan proses kegiatan tersebut yaitu Konselor dan peserta didik merasa tegang saat melakukan konseling di sebabkan pelaksanaan konseling di rekam (baru pertama), konselor masih mendominasi pembicaraan saat konseling, tidak ada yang membantu merekam saat melaksanakan proses konseling
Tantangan lain dalam mengungkap permasalahan peserta didik adalah kesiapan serta keaktifan peserta didik mencari solusi bersama atas permasalahan yang diungkap berdasarkan teknik konseling yang digunakan agar peserta didik dapat mengurangi serta mengatasi dan mengendalikan permasalahan yang dialami. Hal ini menjadikan kami untuk harus bisa memahami permasalahan peserta didik dengan baik dan mencari solusi dengan tepat.
Yang terlibat dalam kegiatan yaitu :
Peserta didik yang sebagai sentral dalam proses kegiatan layanan konseling individu
Guru BK sebagai fasilitator
Dosen pembimbing (fasilitator)
Guru Pamong
Rekan Sejawat yang berperan dalam membantu saya seperti memberikan solusi, membantu dan mendukung kegiatan konseling individu.
Aksi
Langkah pelaksanaan aksi :
Sebagai guru BK langkah-langkah/strategi yang dilakukan untuk menghadapi permasalahan tersebut :
a). Guru BK mengidentifikasi masalah dengan analisis ABC
b). Menetapkan target perilaku spesifik yang akan dicapai bersama konseli
c). Menentukan jenis reinforcement positif yang akan digunakan (pemberian penguatan segera dilakukan saat awal perilaku)
d). Membuat perencanaan dengan menyusun tahapan pencapaian perilaku mulai dari awal sampai akhir
d). Penetapan waktu pemberian reinforcement pada setiap tahap program shaping penguasaan perilaku target dapat dilakukan hingga beberapa kali percobaan
Strategi Aksi yang digunakan :Â
Adapun strategi yang digunakan pada layanan bimbingan konseling individu ini yaitu dengan menggunakan pendekatan behavior, strategi yang digunakan yaitu dengan shaping. Shaping merupakan prosedur behavior untuk membentuk perilaku target (target behavior) dengan cara memberikan reinforcement perilaku yang mendekati target, hingga pada akhirnya terbentuk perilaku yang diinginkan.
Bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat
Untuk proses konseling, guru BK menggunakan pendekatan behavior dengan prosedur shaping
- Selama proses layanan konseling Individu, guru BK memberi kesempatan peserta didik untuk terlibat secara aktif dan terbuka dalam menceritakan permasalahan guna terpenuhinya solusi yang akan didapatkan
- Guru BK mengarahkan peserta didik dengan menggunakan pendekatan behavior
- Guru BK memberikan LKPD untuk mengungkap permasalahan peserta didik dan mengukur ketercapaian layanan konseling individu serta evaluasi hasil layanan konseling individu.
- Pada proses konseling individu ini yang terlibat didalamnya yaitu seorang peserta didik pada kelas XII AKL 3 dengan guru BK.
Sumber daya dan materi yang diperlukan
- Sumber daya yang yang ada pada konseling individu ini adalah guru BK harus menguasai pendekatan behavior teknik konseling shaping  serta peserta didik yang mempunyai permasalahan,
- Materi yang diperlukan adalah literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diungkap,
- LKPD dibuat dengan menggunakan media Canva untuk menambah ketertarikan peserta didik dan agar peserta didik tidak merasa mengerjakan tugas.
Refleksi Hasil dan Dampak
Dampak dari Aksi
Dari langkah-langkah yang dilakukan guru Bk dalam layanan konseling individu terhadap peserta didik dapat dilihat dari evaluasi proses dan evaluasi hasil. Dari evaluasi proses dapat diperoleh hasil bahwa :
- Peserta didik terlibat secara aktif pada proses layanan konseling individu
- Peserta didik relative terbuka mengungkapkan masalahnya
- Peserta didik memiliki antusiasme tinggi pada kegiatan layanan
Sedangkan dari evaluasi hasil :
- Peserta didik merasa puas dan lega karena telah mengungkapkan segala permasalahan yang dihadapi
- Peserta didik merasa tergugah untuk melakukan perubahan dalam dirinya agar bisa keluar dari masalah yang dialami
Efektif atau tidak
Dilihat dari evaluasi proses dan hasil dapat disimpulkan bahawa konseling individu dengan strategi shaping itu cukup efektif.
Pelaksanaan yang mudah memungkinkan peserta didik untuk bisa mengatasi dan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi dalam jangka pendek.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan
Tanggapan dari peserta didik, layanan bimbingan konseling dengan strategi shaping sangat menarik dan menyenangkan
Guru BK sejawat sangat positif dan antusias, tertarik dengan layanan yang sudah saya terapkan, sehingga mereka juga ingin melaksanakan model layanan yang telah saya laksanakan, karena berdampak besar terhadap proses layanan.
Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu:
Faktor keberhasilan dari kegiatan layanan konseling individu ini adalah dengan penerapan strategi Shaping.Â
- Teknik yang ini bisa dengan mudah diterapkan pada permasalahan perilaku peserta didik.
- Peserta didik selama layanan sangat terbuka dan berusaha untuk mengubah perilakunya kearah yang lebih baik, sehingga membantu guru BK untuk mengarahkan teknik yang dipakai dalam layanan ini.
Faktor ketidakberhasilan dari kegiatan layanan ini adalah:
- Persiapan yang cukup singkat membuat proses layanan sedikit mengalami beberapa hambatan.
- Guru BK harus lebih menguasai Teknik shaping dengan maksimal
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut yaitu :
Dari proses aksi yaitu dilaksanakan sebagai guru BK dapat mengevaluasi teknik yang digunakan dalam pemberian layanan sudah tepat atau tidak, dan apakah perlu adanya modifikasi reinforcement agar selanjutnya pemberian layanan dapat lebih maksimal dengan masalah yang sama pada konseli yang berbeda.
Dapat melaksanakan layanan konseling individu lebih tertib dan terstruktur sesuai dengan RPL
Peserta didik lebih aktif dan tertarik jika masalah yang ada diselesaikan dengan Teknik yang tepat dalam layanan konseling individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H