Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Karakter
Kebanyakan orang menyepelekan makna yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sebenarnya merupakan berawal dari tidak menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pada karakter.Â
Oleh karena itu, memaknai kandungan nilai-nilai dalam pancasila seperti nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kemasyarakatan serta sebuah keadilan merupakan suatu hal yang perlu diterapkan melalui pendidikan karakter agar bangsa Indonesia menjadi manusia yang taat beragama, perikemanusiaan, adil dan berguna bagi dirinya, orang lain, bangsa dan negara.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara (Puskur, 2010: 8). Nilai Pendidikan Karakter terdiri dari: Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan diri sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari diri. Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Kerja keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru darisesuatu yang telah dimiliki.
Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas sendiri. Demokratis: Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Rasa ingin tahu: Sikap dan tindakan yang selaluberupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Cinta tanah air: Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
Bersahabat: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Cinta damai: Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran diri. Peduli sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Semangat kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Menghargai prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Peduli lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Tanggung jawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Penerapan atau penanaman nilai- nilai setiap butiran pancasila yang harus diajarkan agar individu memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan karakter luhur bangsa dan tidak menyimpang dari nilai pancasila yang sesuai dengan sila-sila dalam pancasila adalah sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Selalu tertib dalam menjalankan ibadah. Tidak berbohong kepada gurumaupun teman. Bersyukur kepada Tuhan karena memiliki keluarga yang menyayanginya. Tidak meniru jawaban teman (menyontek) ketika ulangan ataupun mengerjakan tugas di kelas. Tidak mengganggu teman yang berlainan agama dalam beribadah. Menceritakan suatu kejadian berdasarkan sesuatu yang diketahuinya, tidak ditambah-tambah ataupun dikurangi. Tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas di rumah. Percaya pada kemampuan sendiri dalam melakukan apapun, karena Allah sudah memberian kelebihan dan kekurangan kepada setiap manusia.