Mohon tunggu...
RIANA PANGESTUTI
RIANA PANGESTUTI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

wallahua'lam bishshawaab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kondisi Pendidikan pada Masa Pandemi Covid-19 di Lingkungan Desa Sumber Sari, Penawar Aji, Tulang Bawang, Lampung

14 Januari 2022   10:15 Diperbarui: 14 Januari 2022   10:17 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaruh Pandemi Covid 19 Terhadap Motivasi Siswa SMP Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke SMA Di Lingkungan Desa Sumber Sari, Penawar Aji, Tulang Bawang, Lampung

Oleh:

Riana Pangestuti

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Email: rianapngst@gmail.com

Abstrak

Sistem  pendidikan di  Indonesia sedang mengalami tantangan baru yang  disebabkan karena adanya wabah virus Covid-19, yang menyebabkan seluruh sistem pembelajaran di lembaga pendidikan menggunakan metode pembelajaran online atau dalam jaringan (daring). Adanya gangguan dalam proses pembelajaran menyebabkan terjadinya beberapa perubahan terhadap peserta  didik  yang  pada  akhirnya  berpengaruh  terhadap  motivasi  belajarnya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP yang sudah putus sekolah selama masa pandemi Covid 19. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekitar 50% siswa SMP di desa Sumber Sari, Penawar Aji, Tulang Bawang, Lampung.

Kata Kunci: Pembelajaran Daring, Motivasi, Siswa SMP, Pandemi Covid 19

 Pendahuluan

Motivasi merupakan sebuah dorongan yang dilatarbelakangi oleh kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam proses motivasi, seseorang melakukan upaya dalam rangka memenuhi kebutuhannya merupakan bentuk manivestasi dari dorongan dalam diri seseorang. 

Jika seseorang menghadapi suatu rintangan atau hambatan dalam upayanya untuk mencapai tujuan, maka akan ada 2 kemungkinan, yaitu: seseorang akan semakin tertantang dan berupaya lebih untuk mencapai tujuan, atau seseorang akan kehilangan motivasi karena merasa tidak mampu menghadapi rintangan dan halangannya.

Bisa kita perhatikan, ada beberapa siswa kurang memiliki motivasi belajar. Hal tersebut tercermin dengan masih terdapat siswa yang tidak memerhatikan guru ketika menjelaskan materi saat jam pelajaran berlangsung di kelas, sering terlambat dan hal negatif lainnya.

Perhatian orang tua sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Ada beberapa bentuk perhatian yang bisa dilakukan orang tua terhadap anaknya: memberikan peringatan, teguran, nasihat, dan memenuhi kebutuhan untuk belajar. Perhatian orang tua adalah salah satu faktor yang memengaruhi motivasi belajar seorang anak. 

Melalui perhatian seorang ayah dan ibu kepada anak akan membuat anak merasa diperhatikan, dengan demikian anak akan memberikan sebuah feedback berupa munculnya motivasi belajar untuk memberikan kebahagiaan kepada orang tua.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis akan membahas tentang "Pengaruh Pandemi Covid 19 Terhadap Motivasi Siswa SMP Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke SMA Di Lingkungan Desa Sumber Sari, Penawar Aji, Tulang Bawang, Lampung". Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pandemi Covid 19 Terhadap Motivasi Siswa SMP Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke SMA Di Lingkungan Desa Sumber Sari, Penawar Aji, Tulang Bawang, Lampung.

Pembahasan

Sumber Sari merupakan salah satu desa pelosok yang ada di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Pada masa pandemi Covid 19 ini banyak memengaruhi kegiatan masyarakat, salah satunya yaitu pendidikan. 

Hal ini menyebabkan pembelajaran di sekolah dilaksanakan secara daring. Letak desa Sumber Sari yang berada di pelosok dan memiliki jaringan internet yang sulit, menjadi salah satu kendala pembelajaran daring. 

Dimana banyak siswa SMP yang tidak bisa memaksimalkan kegiatan belajar. Dengan demikian, banyak siswa memilih putus sekolah karena merasa bosan dengan pembelajaran daring.

Berdasarkan wawancara dengan salah satu guru di desa, selama pandemi covid 19 sekitar 50% anak yang duduk di bangku menengah pertama putus sekolah dan tidak melanjutkan ke jenjang menengah ke atas. 

Para siswa yang putus sekolah menganggap bahwa mereka merasa jika pembelajaran daring yang memiliki banyak kendala membuat mereka putus asa. 

Dari pihak sekolah pun tidak ada upaya yang lebih untuk memaksimalkan pembelajaran supaya para siswa tidak merasa jenuh dan kesulitan dalam pembelajaran daring.

Selain itu, para orang tua siswa tidak memberikan motivasi kepada anaknya untuk tetap sekolah. Jadi, ketika anak putus asa dan memilih putus sekolah mereka tidak ada pertimbangan untuk kedepannya karena tidak ada dorongan dari orang tua. Para orang tua malah membiarkan anaknya untuk putus sekolah, bahkan ada yang menyuruh anaknya untuk putus sekolah.

Dengan banyaknya siswa SMP yang putus sekolah, tentunya akan memengaruhi siswa yang lainnya. Mereka berpikir ada temannya yang putus sekolah dan dia mengikutinya, mereka pun merasa kenapa harus sekolah jika pembelajarannya online. Hal ini yang menjadi sebab meningkatnya siswa SMP putus sekolah.

Para siswa yang sudah putus sekolah, mereka memilih merantau atau bekerja membantu orang tua, mayoritas setelah lulus jenjang menengah pertama mereka merantau ke lain provinsi untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga, pekerja PT, dan sebagainya. 

Dan ada yang membantu orang tua di rumah bertani dan berkebun. Mereka berpikir lebih memilih mencari uang daripada hanya di rumah saja yang tidak menghasilkan uang. Para orang tua juga merasa, dengan anak bekerja akan membantu perekonomian keluarga.

Kritik dan Saran

Masyarakat yang berpikir pendidikan bukan hal yang penting sangat merugi, padahal melalui pendidikan kita bisa mendapatkan banyak ilmu dan relasi. Melalui pendidikan kita bisa menyalurkan bakat dan potensi yang kita miliki dan menjalin relasi dengan orang baru, semakin banyak kita menjalin relasi dengan orang baru semakin banyak pengalaman yang akan kita dapatkan.

Penulis berharap pada masa pandemi Covid 19 ini, para guru dan orang tua lebih memberikan support kepada anak-anaknya untuk menlanjutkan pendidikan. 

Sekolah harus memaksimalkan pembelajaran daring agar siswa tidak merasa jenuh dan merasa sia-sia mengikuti pembelajaran daring. Dan untuk para orang tua yang merasa kurang mampu,sekarang sudah banyak sekolah yang memberikan keringanan biaya bagi peserta didik yang kurang mampu, bahkan ada program beasiswa. 

Orang tua diharapkan tidak menganggap pendidikan sebagai hal yang 'menakutkan', sebaliknya orang tua harus memiliki mindset pendidikan adalah hal bermanfaat yang bisa menjadi pedoman hidup di dunia yang terus mengalami perkembangan dan perubahan. Jadi walaupun pada masa pandemi Covid 19 atau ketika ada masalah lain dalam pendidikan, putus sekolah tidak menjadi pilihannya.

Refrensi

Cahyani, A. 2020. Motivasi Belajar Siswa SMA  pada Pembelajaran Daring  di Masa Pandemi Covid-19. IQ (Ilmu Al-qur'an): Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), hl 123. DOI https://doi.org/10.37542/iq.v3i01.57

Sri Rahayu, H., dkk. (Juni 2019). Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA Swasta Darud Da'wah Wal Irsyad (Ddi) Kendari. Jurnal Bening, 3(2). hl 64-66. DOI http://ojs.uho.ac.id/index.php/bening/article/view/10708/7526

Pramesti, Maya W. "Motivasi : Pengertian, Proses dan Arti Penting dalam Organisasi." Gema Eksos, vol. 5, no. 1, 2009. DOI https://www.neliti.com/id/publications/218091/motivasi-pengertian-proses-dan-arti-penting-dalam-organisasi#cite

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun