Mohon tunggu...
Riana Nurhasanah
Riana Nurhasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Reporter - Content Writer

Anak Sastra yang Nggak Nyastra-Nyastra Banget

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bukan Sembarang, 10 Mitos Pamali Ini Punya Maknanya, Lho!

29 Oktober 2022   09:00 Diperbarui: 9 November 2022   09:56 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Neng jangan duduk di depan pintu. nanti jadi perawan tua. Susah jodo…”

Dalam Bahasa Sunda, pamali berarti pantangan yang tidak boleh dilanggar. 

Salah satu bahasa lisan yang sudah menjadi satu kesatuan dalam tradisi dan budaya masyarakat di beberapa daerah. 

Bukan tanpa alasan, mitos ini sebenernya punya maknanya, lhoo.. Dengan kata lain memberi anjuran atau larangan dengan gaya yang dikemas pake istilan keren dan nyentrik.

1. Nasinya Abisin Nanti Nangis

Kebayang gak sih kalo nasi bisa menangis? 

Biasanya istilah ini digunakan oleh orang tua kepada anak-anak mereka supaya mau menghabiskan makanannya. Kan sayang kalo sampe kebuang, bakal mubazir. Di sisi lain, kita ngajarin ke anak-anak kalo harus bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan, mengingat di luar sana masih banyak yang nggak bisa makan setiap hari. Huhuhu.

2. Kalo Gigi Atas Copot Buang Ke Tanah, Kalo Gigi Bawah Copot Buang Ke Atap

Mitos ini hanya menyebar di daerah Asia yang memiliki maksud supaya gigi yang copot bisa tumbuh lagi dengan sempurna. Kebiasaan melempar gigi ini ternyata sudah mendarah daging jadi tradisi yang nyentrik di masyarakat secara turun temurun, lho wkwkwk. Kalo masih gigi susu, pasti bakal tumbuh lagi kok.

Tapi kalo saya sebagai orang dewasa yang iseng nyoba buat percaya sama mitos ini, malah hasilnya nihil gigi saya nggak numbuh lagi. Malah ompong sampai sekarang. wqwqwq

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun