Mohon tunggu...
Rian Andini
Rian Andini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Emak Blogger

rianandini999.blogspot.com resensiriri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Indonesia Darurat Stunting, Masak Sih?

27 September 2018   21:34 Diperbarui: 27 September 2018   22:32 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk intervensi Anak Kerdil (Stunting).pdf
100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk intervensi Anak Kerdil (Stunting).pdf
Tak bisa dipungkiri, sebagai negara yang memiliki angka stunting peringkat 4 dunia, penanganannya tidak akan bisa dalam hitungan hari dan bulan. Ada rencana terstruktur yang sudah dicanangkan pemerintah untuk memberantas stunting, dimulai dari tahun 2018 yang menargetkan 100 kab/kota terlibat dalam koordinasi program terkait stunting, sampai tahun 2021 yang menargetkan 514 Kab/Kota.

sehatnegeriku.kemkes.go.id
sehatnegeriku.kemkes.go.id
Kampanye "Isi piringku" yang sempat dilakukan oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, menjelaskan dengan sederhana komposisi makanan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi. Kampanye "Isi piringku" terdiri dari sajian sayur dan buah setengah porsi, sementara setengah porsi lainnya adalah makanan pokok dan lauk pauk. Sebagai tambahan, terdapat kampanye untuk menggalakan gerakan cuci tangan sebelum makan, minum air 8 gelas setiap hari, dan melakukan olahraga rutin 30 menit per hari. 

[sehatnegeriku. kemkes.go.id] Kegiatan pos gizi di Gorontalo.
[sehatnegeriku. kemkes.go.id] Kegiatan pos gizi di Gorontalo.
Selain kampanye "Isi piringku", ada beberapa daerah yang juga melakukan inisiatif solutif terkait usaha penurunan angka stunting di daerah masing-masing, salah satunya yakni Pos Gizi di Gorontalo. 

Pos gizi ialah kegiatan monitoring tumbuh kembang anak yang dimulai dengan pendataan berat badan pada calon peserta pos gizi. Kemudian, selama 12 hari, peserta pos gizi dipantau penambahan berat badannya, diajarkan personal hygiene, diajarkan memasak makanan berat menggunakan bahan pangan lokal, dan diajarkan beberapa permainan yang menstimulus tumbuh kembang anak. Kegiatan ini sangat baik dan patut dijadikan acuan dalam kegiatan Puskesmas di daerah lain.

Sekian, semoga artikel singkat ini dapat bermanfaat. 

Sumber:

sehatnegeriku.kemkes.go.id

100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk intervensi Anak Kerdil (Stunting).pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun