Judul buku : PERGI
Penulis : Tere Liye
Co-author : Saripudin
Editor : Triana Rahmawati
Penerbit : RepublikaÂ
Jumlah halaman : 455 halÂ
Acungkan tangan penggemarnya Tere liye di sini! Sudah baca serial terbarunya yang berjudul "Pergi" belum?
Walapun novel beliau tidak semagis karya penulis bestseller lainnya, namun magnet Tere Liye terletak pada hikmah baik yang selalu beliau simpan di balik kisah dalam novelnya. Saya salut sama mas penulis ini, beliau konsisten menanamkan nilai-nilai luhur dalam semua karyanya.
Sebenarnya, serial Bujang bukan favorit saya, namun pesona shadow economy yang terus diusung sangatlah memikat hati. Dalam serial keduanya ini, Bujang kembali berpetualang ke berbagai belahan dunia karena Master Dragon mulai merongrong keluarga Tong. Dilatari oleh ketakutan Master Dragon pada keluarga Tong yang terus menggurita, ia beraliansi bersama dua keluarga shadow economy lainnya memerangi keluarga Tong.Â
Karakter Bujang yang cerdas, berani dan tangguh tentu membuat plot novel ini sangat seru. Ia juga membuat aliansi tandingan bersama keluarga lain yang kurang menyukai Master Dragon. Mirip-miriplah dengan istilah di dalam perpolitikan tanah air: musuhnya musuh adalah kawan.
Bujang tak hanya disibukkan dengan perang antar keluarga shadow economy. Di lain sisi, ia bertemu dengan sosok misterius yang memanggilnya "Hermanito", alias adik laki-laki dalam bahasa Spanyol. Poin inilah yang menjadi persimpangan jalan Bujang dalam novel ini .
Titik Penting Persimpangan dalam Perjalanan Manusia
Saya selalu menyukai tokoh Tuanku Imam, bahkan pada serial yang pertama. Entah mengapa, tokoh ini selalu jadi titik tonggak perbelokan plot yang penting. Karakternya memang sederhana namun perannya dalam memutar kemudi keluarga Tong amatlah besar, saya rasa amat sangat menarik jika di serial lanjutannya tokoh ini semakin dieksplorasi.
Tak bisa dipungkiri, novel ini memang sederhana. Konflik digambarkan secara gamblang, sehingga kita tidak akan kesulitan memahami maksud penulis. Karya Tere Liye yang lain seperti "Tentang Kamu", terasa lebih manis di pikiran saya karena ada pesan tersembunyi di balik plot ceritanya. Namun ya tetap, ini hanya masalah selera, silakan jika para sahabat kompasiana memiliki pendapat lain.
Shadow Economy di Indonesia
Pembahasan ini jelas sangat menarik, mengingat dalam novel "Pergi", shadow economy digambarkan dengan kuasa yang super power, bahkan bisa mengendalikan perang dunia. Bahkan, ada satu artikel dalam kompasiana yang menyebutkan bahwa shadow economy di negara berkembang bisa mencapai 25-75% dari GDP nasional, warbiasah yak?Â
Apa aja sih bidang cakupan shadow economy?Â
Dalam novelnya pun Tere Liye sudah menyebutkan bahwasannya shadow economy sudah tidak melulu tentang perjudian, obat terlarang ataupun illegal logging. Kini, ia sudah merambah ke berbagai bidang, seperti bidang kesehatan dan teknologi terbaru.Â
Bagaimana jomblowati, berminat jadi istri Bujang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H