Mohon tunggu...
Riyan Saputra
Riyan Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Real

Menulis segala hal yang ada dalam pemikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahasa dan Memori pada Bayi

30 November 2019   00:25 Diperbarui: 30 November 2019   00:48 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          BAHASA DAN MEMORI PADA BAYI

             Tugas Psikologi Kognitif

                  Oleh: Riyan Saputra

                     Nim: 1815040149


Dari segi bahasa pada bayi boleh dikatakan bermula dari bahasa tubuh dan isyarat yang akan dimengerti oleh orangtuanya, Bayi ketika baru lahir sampai usia 4 bulan hanya mengandalkan tangisan untuk berkomunikasi dengan orangtuanya.

Tangisan bayi bisa menjadi pertanda bahwa ia sedang lapar, sakit ataupun karena kondisi yang tidak nyaman, seperti popoknya penuh. Namun, tidak lama lagi, bayi akan mulai bisa memainkan lidah, bibir, dan langit-langit mulutnya untuk membuat suara kecapan atau degukan.

Dan pada usia 7 bulan ke atas, bayi sudah dapat mengeja bahasa dalam bentuk-bentuk huruf hidup pada akhirannya, contohnya; Ma, Pa. 

Jadi bahasa pada bayi ini, orangtua lebih baik memutarkan lagu anak-anak, sering berintegrasi pada bayi, dan sebagusnya sering-sering mengulangi beberapa kata benda kepada bayi.

Pada dasarnya faktor utama pada bayi yaitu otak, secara kognitif otak merupakan sebuah pusat sistem saraf. Dari segi memori yang dikembangkan oleh Piaget; perkembangan memori pada bayi bermula saat berumur 2 bulan, dari umur tersebut bayi sudah dapat mengingat apa yang dilihat, didengar, dan yang dirasakannya

Memori pada bayi dapat dikatakan dengan memori jangka panjang yang terpisah, tak heran pisahan dari memori jangka panjang yaitu memori eksplisit dan memori implisit.
Memori eksplisit adalah ingatan sadar, dan memori implisit adalah memori yang berkaitan dengan ketidaksaran

Bayi yang berumur 2 bulan sudah dapat mengingat apa yang ia lihat, dengar, dan ia rasakan. Dan bayi yang berumur 3-4 bulan sudah dapat mengenali wajah-wajah disekitarnya, seperti wajah orang tua, dan saudaranya sendiri. Jadi kita tak perlu heran pada bayi yang sering menangis pada umur 3-4 bulan karena bayi tersebut masih belum mengenali wajah-wajah baru yang ingin mengendong, maupun yang ingin menyapa.

Jadi memori pada bayi ini sangat berpengaruh atas apa yang mencerna ingatannya, apalagi pada usia 6 bulan ke atas, karena pada umur tersebut bayi sudah mengingat hal yang menjadi permanen pada memori.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun