Bagaimana membuat pelanggan bahagia & puas dengan pelayanannya. Value itulah yang saya rasakan setiap kali jajan kuliner sate merah di outlet Sate Ratu.
Hallo pecinta kuliner, kali ini saya ingin bercerita tentang sebuah kuliner menarik yang ada di kota Jogja. Saya beruntung sebagai "wong"Â Jogja karena kuliner di sini cukup banyak untuk dipilih.
Seiring dengan berkembangnya kuliner di Jogja, pilihan semakin membingungkan karena banyak menu yang menggoda & pastinya punya ciri khas masing-masing.
Salah satu tempat kuliner yang berprogres dari waktu ke waktu adalah Sate Ratu. Baiklah, izinkan saya sedikit bercerita tentang kuliner yang populer hingga mancanegara ini.
Sate Ratu, kuliner Jogja yang kini menjadi "Ratu"
Saya menyaksikan sendiri betapa warung Sate Ratu mengalami metamorfosis, mulai dari yang sederhana hingga mendunia. Tahun 2018, saya melihat warung mungil di Jogja Paradise Food Court, Jalan magelang Jogja.
Sebuah warung bernama Sate Ratu cukup menarik perhatian karena kepulan asap bakaran satenya yang tampak mengelilingi area food court ini. Awalnya berada di area depan, lalu pindah di area paling belakang dengan space yang lebih luang.
Disanalah saya bisa berbincang santai dengan sang owner, Fabian Budi Seputro. Satu hal yang saya bikin salut, dia bisa keluar dari zona nyaman, dimana semula sibuk di dunia hiburan lalu banting setir di usaha kuliner.
Perjuangan keras ternyata tak mengkhianati hasil. Warung yang awalnya bernama Angkringan Ratu ini kini telah populer dan menjadi buah bibir dimana-mana. Ya, karena rasa dan pelayanannya.
Hebatnya, tak hanya orang lokal yang menggemari satenya, namun wisatawan mancanegara pun selalu hunting outlet Sate Ratu hanya untuk menikmati menu istimewanya, yaitu sate merah.
Apa yang Membuat Mereka Suka?Â
Lima tahun sudah saya mengenal Sate Ratu. Ada beberapa hal yang tak berubah, yaitu dari segi rasa. Dari sekian banyak cerita perjalanan Sate Ratu, bisa saya simpulkan bahwa kuliner yang satu ini memiliki keunggulan yang membuat bisa bertahan hingga sekarang.