Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Inilah 10 "Heaven on Earth" Likupang yang Cocok untuk Self Healing!

23 Februari 2022   23:57 Diperbarui: 23 Februari 2022   23:59 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Likupang (sumber: pikiran-rakyat.com)

Pernah gak sih membayangkan bisa berlarian di padang rumput savana sambil menghirup udara segar di atas gunung? Atau menyapa para penghuni laut dengan diving di taman terumbu karang yang indah? Ahhh... impian banget ya.

Iya bermimpi, rutinitas pekerjaan yang cukup padat memang harus diseimbangkan dengan healing. Kenapa? Ya, saya dan juga diantara pembaca pastinya pernah merasakan jenuh dan stres karena rutinitas. Nah, salah satu cara self healing yang cukup mujarab adalah dengan berlibur.

Kabar baiknya, saya baru saja mendapat bocoran bahwa ada sebuah hidden gem di Sulawesi Utara yang menyuguhkan panorama indah. Saya pun tak sabar untuk mengunjunginya. Tapi, izinkan saya sejenak berkhayal, tentang sebuah nama yang kini menjadi salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas oleh Pemerintah Indonesia, Likupang.

Apa itu Likupang? 

Berada di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Likupang memiliki sajian alam berupa udara yang bersih, langit biru, perbukitan hijau, pasir putih serta ekosistem bawah laut yang sungguh indah.

Masih seasri ini? Tentu saja, ia bahkan digadang-gadang sebagai "heaven on earth" karena membawa ketenangan bagi pengunjungnya. Ya, tentu saja, ini cukup memberikan referensi baik bagi saya untuk melakukan self-healing; sejenak merasakan relaksasi dan menjauh dari hiruk-pikuk kota.

Likupang mulai dikenal sejak ia masuk dalam deretan Destinasi Wisata Super Prioritas oleh Presiden Jokowi pada bulan Juli 2019 lalu. Daerah yang memiliki luas sekitar 200 hektar ini ternyata menyimpan kekayaan alam yang begitu menakjubkan. Penasaran apa saja itu?

10 Surga Tersembunyi di Likupang yang Wajib Kamu Kunjungi 

Sudah siap piknik bareng? Yuk, kita kunjungi satu per satu.

1. Bukit Larata

Kebayang gak kamu menikmati pemandangan bukit savana yang secara visual mirip lukisan? Ya, inilah bukit indah yang berada di ujung Desa Kinunang. Suguhan padang rumput hijau, hamparan pantai Kinunang yang indah dengan Gunung Dua Basudara yang menjulang dari kejauhan selalu memancarkan eksotisme.

Pesona lain yang cukup membanggakan adalah munculnya penyu hijau di pantai Kinunang yang sempat menghebohkan World Wildlife Fund Indonesia.

2. Pulau Lihaga

Menikmati sunset indah dari pesisir pantai atau melakukan olahraga diving tentu menyenangkan bukan? Inilah sajian hangat bagi pengunjung pulau Lihaga. Untuk mencapai pulau seluas 6 hektar ini, kamu cukup merogoh kocek sewa kapal mulai Rp. 500-ribu untuk 6 penumpang dengan jarak tempuh 15 menit dari Pelabuhan Serai di Desa Serai, Likupang Barat.

3. Pantai Pulisan

Saya membayangkan sebuah pantai pasir putih yang terpisah oleh tebing batu yang menjorok ke laut. Lalu tebing ini membentuk gua laut cantik yang bisa kita nikmati saat menyelam. Indah banget ya? Betul, dan ini bukan mimpi karena bisa kita nikmati saat berlibur ke Pantai Pulisan.

Mengeksplorasi keindahan pantai ini bisa dilakukan dengan diving, snorkeling atau duduk di tepi pantai sambil mendengarkan alunan instrumen Kitaro. Ini healing banget :)

4. Bukit Pulisan

Bukit Pulisan (Youtube)
Bukit Pulisan (Youtube)
Pemandangan indah dari atas Bukit Pulisan juga menjadi saksi bahwa kekayaan alam Likupang tak perlu lagi dipertanyakan. Buat kamu yang suka naik gunung, kamu hanya butuh trekking selama 30 hingga 60 menit untuk mencapai puncaknya. Sesampainya di atas, rasa lelahmu akan terbayar lunas.

5. Sungai Mangrove di Desa Sarawet

Ada gak sih wisata susur sungai, dimana saya bisa menikmati segarnya alam, menyapa ikan-ikan yang girang berloncatan sambil naik perahu tradisional yang digerakkan dengan dayung? Ada banget, tepatnya di Sungai Mangrove yang berada di Desa Sarawet. Ada belasan jenis mangrove sebagai media penelitian juga ikan-ikan penghuni sungainya, seperti ikan gabus, ikan kerapu dsb.

Oh ya, jangan lupa menepi ke Pohon Berdoa, sebuah pohon mangrove dengan gantungan pita-pita merah di pinggir sungai. Konon katanya doa-doa kita akan terkabul saat didaraskan di sana :)

6.  Ekowisata Desa Bahoi

Apa sih pesonanya? Sebuah jembatan cantik diantara tumbuhan mangrove akan kamu temukan, ini menghubungkan Desa Bahoi ke pesisir pantai. Kawasan wisata ini dikembangkan untuk menjaga ekosistem laut yang ada di Likupang. Psssttt... Terumbu karangnya katanya sih tak kalah indah dengan yang ada di taman laut Bunaken. Ehhmm, penasaran kan?

7. Pulau Gangga

Menjelang matahari terbenam di pulau ini, kita bisa menghirup udara sejuk sambil bermain ayunan di pesisir pantai. Warna oranye sebagai siratan cahaya sunset makin lama berwarna tajam hingga hilanglah ia secara perlahan. Itulah "surga" yang ditawarkan oleh pulau Gangga.

Jika tidak terbiasa berburu pemandangan terumbu karang  dengan diving, kamu bisa bermain pasir di tepi pantai sambil menikmati hiruk-pikuk masyarakat pesisir sebagai nelayan. 

8. Pantai Paal

Ada yang kangen memacu adrenalin dengan menaiki banana boat? Semakin kencang, semakin besar potensi untuk terjatuh ke laut. Itulah satu daya tarik Pantai Paal yang ada di Desa Marinsow, Likupang Timur, Minahasa Utara.

Pantai ini menjadi salah satu tujuan destinasi traveling saya karena konon katanya gradasi warna lautnya cukup memesona, mulai dari warna putih buih di tepian, nyambung biru muda, lalu semakin ke tengah berwarna biru tua. Wow :)

9. Paralayang di Bukit Tumpa 

Ternyata Manado memiliki lokasi sport tourism paralayang. Bahkan beberapa even paragliding, seperti Internasional Paragliding Accuracy World Cup pernah diadakan di sini. Tapi, buat wisatawan yang belum pernah melakukan olahraga ini seperti saya, bolehkah ikutan?

Paralayang tandem dengan masternya (Youtube.com)
Paralayang tandem dengan masternya (Youtube.com)

Tak perlu khawatir, olahraga ekstrim yang membutuhkan akurasi tepat serta peralatan yang memadai ini bisa saya ikuti dengan bantuan tandem master yang profesional. Mantab!

10. Taman laut Malalayang

Ingin berjumpa dengan barakuda, napoleon, hiu, marlin, kura-kura dengan sajian koral warna-warninya? Yuk diving saja ke taman laut Malalayang. Aneka terumbu karang hasil konservasi komunitas penyelam lokal dan biota laut hidup di perairan yang cukup jernih ini. Berjarak hanya sekitar 10 menit dari pusat kota, destinasi ini cukup baik untuk saya jadikan tempat self healing yang menenangkan!

Apakah Destinasi Wisata di Likupang Memenuhi Unsur-unsur Pariwisata yang Baik? 

Andai saya memiliki kesempatan untuk menginjakkan kaki di Likupang, bisa-bisa setiap menit update story Instagram; memamerkan bahwa Likupang ini worth it banget untuk dijadikan tujuan wisata. Oh ya, dengan berbagai pesonanya ini, apakah Likupang sudah memenuhi unsur-unsur pariwisata yang baik?

Ya, karena pengembangan pariwisata itu memang harus didukung dengan perencanaan yang matang serta mencerminkan tiga dimensi kepentingan, yaitu industri pariwisata, Sumber Daya Alam (daya dukung lingkungan) serta peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat.

Agar lebih jelas, kita cek satu per satu yuk.

1. Atraksi

Atraksi adalah daya tarik yang muncul karena beberapa unsur, diantaranya unsur alam juga unsur-unsur dari peristiwa budaya. Dilihat dari unsur alam, 10 destinasi di atas telah membuktikan bahwa Likupang memiliki panorama serta eksotisme alam yang sungguh memukau.

Nah, unsur peristiwa budaya bisa dilihat saat acara perkawinan atau penyambutan tamu. Tarian Pisok yang merupakan tarian pergaulan khas Minahasa ini sering ditampilkan dengan cukup luwes dan menarik.

Lalu, kuliner khas Minahasa apa sih? Tidak lain adalah klapertart. Kue manis dengan tekstur lembut peninggalan kolonial ini dibuat dengan bahan utama buah kelapa (tanaman khas Minahasa Utara).

2. Transportasi

Akses transportasi dan perkembangan teknologi dari sebuah destinasi wisata tentu berpengaruh terhadap arus wisatawan yang berkunjung. Jika kamu berasal dari luar pulau, moda transportasi termudah ke Likupang adalah melalui jalur udara. Selanjutnya, kamu turun di bandara Sam Ratulangi dan bisa melanjutkan perjalanan dengan kendaraan umum menuju ke Terminal Paal Dua.

Setelah itu, kamu bisa menggunakan mobil umum ke arah Likupang atau menyewa mobil dengan durasi perjalanan 1,5 jam di jalur biasa atau 30 menit dengan jalan Tol Manado-Likupang.

3. Fasilitas Pelayanan

Meningkatnya arus wisatawan di sebuah destinasi wisata harus diimbangi dengan penyediaan fasilitas dan pelayanan. Tak heran jika Pantai Pulisan selalu menyuguhkan aneka cinderamata berbahan dasar kelapa, seperti asbak, tempat lilin, gelas, hiasan untuk oleh-oleh serta kuliner nikmat.

Tak hanya itu, proteksi untuk olahraga paralayang maupun fasilitas diving sesuai protokol keamanan juga diterapkan. Bahkan program protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak) dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability) menjadi prioritas pemerintah untuk memberi kenyamanan berwisata.

4. Akomodasi

Tempat penginapan juga menjadi hal penting bagi wisatawan. Nah, Likupang sendiri sudah mengembangkan penginapan maupun restoran. Selain dibangun Coral Eye dan Hotel Santika Premiere Seaside Resort Manado, homestay yang dikelola oleh masyarakat setempat juga tak kalah menarik. Bahkan paketan harga dengan fasilitas menginap + makan + snorkeling ditawarkan di Ekowisata Bahoi.  

Pengembangan Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di DPSP Manado-Likupang dengan renovasi dan rehabilitasi ratusan unit rumah untuk homestay maupun usaha pendukung pariwisata lainnya juga dilakukan.

5. Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur secara tak langsung memberi manfaat bagi penduduk setempat, disamping pengembangan wisatanya. Di Likupang sendiri, pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berjalan untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur listrik, air bersih, jalan serta jaringan stabil yang bekerjasama dengan Kemenkominfo.

Infrastruktur jalan dikembangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dilakukan lewat pengembangan Destinasi Super Prioritas (DPSP) Manado-Bitung-Likupang. Diantaranya adalah pembangunan Bundaran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang yang nantinya akan dijadikan gerbang utama untuk Kawasan Pantai Pulisan dengan fasilitas jogging track, jalur sepeda, serta taman. Wah, asyik banget ya :)

***

Ah, makin ngiler saya untuk terbang ke Likupang. Tujuan wisata impian yang telah resmi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berdasar PP no.84 Tahun 2019 ini bakal menjadi tempat healing terbaik saya.

Dapat disimpulkan bahwa Likupang adalah satu destinasi menarik yang cukup memenuhi unsur-unsur pariwisata di masa ini. Jadi, kapan kamu ke sini? Jujur, saya saja sudah tak sabar berlarian di padang rumput savana, juga menikmati sunset di pantai sambil selonjoran dan menghela nafas karena situasi pandemi yang penuh ketidakpastian.

Bahagia saya sederhana ya :)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun