Bagi saya, kereta api adalah alat transportasi yang fleksibel jika dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Ya, kendaraan pribadi butuh budget tambahan untuk bahan bakar, juga menguras energi karena harus konsentrasi selama perjalanan.Â
Sedangkan kereta api, kita hanya tinggal beli tiket, duduk manis tanpa macet-macetan di jalan lalu menunggu laju kereta hingga sampai ke tujuan.
Ada yang pernah naik Prameks? Sebagai orang Jogja, kereta api Prameks (Prambanan Ekspres) menjadi penyelamat di saat tanggal tua (dibaca:bokek), tapi pingin bepergian. Hahaha...Â
Alasannya? Ya, karena Prameks hanya dibandrol dengan harga tiket Rp. 8.000,- (Solo-Jogja) dan Rp. 15.000,- (Solo-Kutoarjo). Kereta harga merakyat ini menghubungkan area Solo Balapan, Yogyakarta dan Kutoarjo.Â
Wih, lumayan banget kan membawa kita refreshing dengan budget pas-pasan?Â
Bisa gak perjalanan dari Solo ke Jogja mengeluarkan biaya sama jika dengan kendaraan pribadi? Kalau saya mah gak bisa, apalagi di perjalanan tergiur dengan segarnya es kelapa muda, mampir ke warung dawet atau mlipir ke minimarket buat ngadem sejenak. Haha...
Popularitas kereta Prameks memang tak terelakkan. Sebagian para pejuang hidup yang mencari nafkah di area tiga kota ini memilih Prameks sebagai pilihan karena cost-nya yang murah. Ya, walau sebentar lagi akan berhenti beroperasi. Loh, kok berhenti? Beneran nih?
Siap-siap Reyen KRL Jogja-Solo
Jangan khawatir. Pensiunnya kereta api Prameks ini bakal digantikan oleh kereta lain yang disemati dengan teknologi lebih baik. Ya, Kereta Rel Listrik (KRL) yang beroperasi dalam waktu dekat bakal memberikan angin segar bagi para penggemar moda transportasi ini.Â
Satu perbedaan yang mencolok dari keduanya adalah jika kereta api prameks beroperasi dengan rangkaian kereta rel diesel, maka KRL akan bergerak dengan tenaga listrik.
Bagi para pekerja yang biasa bercapek-capek ria menikmati kemacetan, alternatif transportasi lokal seperti ini memang bisa mengurangi masalah dalam perjalanan.
Bahkan dalam acara Sosialisasi Layanan KRL Jogja -Solo di Lounge Anggrek Stasiun Yogyakarta beberapa waktu lalu menguak beberapa cerita rindu. Ya, diantara peserta yang hadir mengungkapkan ketidaksabaran mereka untuk "mencicipi" KRL saat berangkat kerja.
Antusias Masyarakat Sambut Kehadiran KRL Jogja-Solo
Bayangkan saja, 10.000 kartu Multi Trip Special Edition ludes terjual hanya dalam waktu seminggu. Ini adalah salah satu bukti bahwa KRL memang digadang-gadang oleh masyarakat Jogja dan sekitarnya untuk menemani perjalanan mereka dengan nuansa baru.Â
Pastinya, moda transportasi lokal yang dioperatori oleh Kereta Commuter Indonesia (KCI) ini akan melancarkan mobilitas masyarakat Jogja-Solo, bahkan meningkatkan roda perekonomian dua kota ini, terutama dalam hal kemudahan bertransportasi.Â
Wiwik Widayanti, direktur utama PT. KCI menegaskan bahwa saat ini KCI yang bekerjasama dengan pemerintah sedang mempersiapkan segala "ubo rampe" (perlengkapan) demi mewujudkan fasilitas terbaik perihal pengadaan KRL Jogja-Solo ini.
Keunggulan layanan KRL Jogja-Solo Yang Wajib Diketahui
Uji coba perjalanan sudah dilakukan untuk rute Prambanan - Klaten beberapa waktu lalu. Akan ada uji coba lanjutan untuk memastikan agar kereta berjalan baik dan yang terpenting adalah prioritas keselamatan penumpang.
Agar tidak penasaran, berikut beberapa Fasilitas KRL yang membuat perjalanan kita akan lebih nyaman.
1. Waktu Tempuh Lebih CepatÂ
Perjalanan dengan KRL diprediksi lebih singkat waktu tempuhnya dibanding Prameks. Dan kabar baiknya, KRL akan berhenti di setiap stasiun yang dilewati.Â
Ini berarti bahwa reaktivasi beberapa stasiun yang selama ini tampak 'senyap' akan terealisasi. Misalnya saja Stasiun Kalasan yang akan kembali hidup. Tentu hal ini membuat warga lokal senang.Â
Selain menyampaikan perihal reaktivasi stasiun, Kepala Daop VI PT. KAI Yogyakarta, Asdo Artriviyanto di acara sama juga menjelaskan tentang sarana parkir yang akan difasilitasi sebaik mungkin. Ya, ini dikarenakan minat masyarakat untuk menggunakan jasa transportasi kereta api lumayan tinggi.
2. Pembangunan Sarana & PrasaranaÂ
Proses pembangunan KRL Jogja-Solo dikerjakan sebaik mungkin dari waktu ke waktu. Awal tahun 2020, di sepanjang jalur rel telah dipasang tiang-tiang pancang untuk jaringan Listrik Aliran Atas (LAA), dimana ini bekerjasama dengan PLN (Perusahaan Listrik Negara).
Selain mempersiapkan gerbong, KRL Jogja-Solo saat awal pengoperasian direncanakan akan melayani 13 kali perjalanan setiap harinya, atau jika dihitung proses Pulang Pergi adalah sebanyak 26 kali. Oh ya, karena tak menggunakan bahan bakar minyak, KRL dinilai lebih ramah lingkungan.
3. E-TicketingÂ
KCI memastikan bahwa kereta yang memiliki suara lebih halus ini bakal berbeda dengan Prameks perihal model tiketnya. Jika tiket Prameks berbentuk lembaran kertas mini, maka untuk KRL akan difasilitasi dalam wujud kartu (e-ticketing) yang dikeluarkan oleh KCI maupun yang diterbitkan oleh bank rekanan.
Bagaimana cara top up kartunya? Mudah saja, silakan memanfaatkan layanan online, seperti KAI Access, Mobile Banking dsb. Nah, aman dan praktis kan?
***
Asyik juga nih menunggu peluncuran KRL Jogja-Solo di awal tahun 2021. Ya, itung-itung reyen transportasi baru. Pasti berasa deh sensasi perjalanan dengan segala fasilitas mumpuni, apalagi kalau tiketnya murah meriah, ya.
Tentang tempat duduk, KRL akan memfasilitasi penumpang dengan bangku panjang, dan jangan khawatir akan dipasang marka sebagai pembatas sehingga di masa pandemi seperti sekarang, penumpang bisa tetap merasa aman & nyaman selama perjalanan.
Buat kamu yang doyan ngemil, maaf ya besok umpetin dulu di tas daripada disemprit petugas. Hihihi...
Okay, selamat menunggu kehadiran KRL Jogja-Solo, saya pun sudah tak sabar untuk menikmati sensasi kereta cozy yang bakal membawa saya ke tempat-tempat menyenangkan, melewati sawah-sawah hijau.
Eh, jendelanya masih tembus pandang, kan? Hahaha....
Riana Dewie
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H