Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Benarkah Kata "Glück" Membawa Keberuntungan?

10 September 2020   19:30 Diperbarui: 12 September 2020   07:52 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Box Nanamia Pizzeria (Dok. Riana Dewie)

"Alam menciptakan kemampuan. Keberuntungan melengkapinya dengan kesempatan." (Franois de la Rochefoucauld)

Sepertinya pepatah di atas memang boleh dipercaya. Dunia ini ibarat sebuah pohon dengan buahnya yang lebat. Sayang, tak semua orang mampu memetiknya karena batang yang terlalu tinggi. 

Bagi sebagian orang, ini bukanlah penghalang karena mereka bisa menggunakan alat bantu, seperti tangga bahkan dengan skill memanjatnya, mereka bisa naik hingga dipetiknya si buah manis.

Bagi sebagian yang lain, hal ini ternyata sulit dicapai sehingga mereka tak memanfaatkan kesempatan untuk dapat menikmati buah tersebut. Apakah ini salah? Gak juga sih, setiap orang berhak untuk memilih.  

Ada pula hal yang tak bisa kita pilih atau kita tolak, yaitu perihal untung dan malang. Andaikata kita membagikan kuesioner kepada orang-orang di sekitar lalu menyodorkan  pertanyaan, "lebih pilih mana, untung atau malang?" 

Saya percaya, sebagian besar reponden pasti menginginkan kondisi yang penuh dengan keberuntungan. Tak terkecuali saya, walaupun kondisi yang saya terima tak selalu seperti yang diharapkan. Dan pastinya, ini tak bisa ditolak.

Arti Kata Glück dalam berbagai bahasa (Dok. Riana Dewie)
Arti Kata Glück dalam berbagai bahasa (Dok. Riana Dewie)

Apa itu Glück? 

Gluck, sebuah kata dalam Bahasa Jerman yang jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, lagi-lagi bermakna keberuntungan. Kata istimewa ini saya temukan pada sebuah minimarket, dengan gaya khas Italia-nya. 

Ya, hawa ademnya membuat saya menjadi betah berlama-lama di dalam. Maklum ya, sejak pandemi sudah jarang merasakan hawa adem mall. Hihihi....  

Agak keder juga melihat beberapa produk yang dijual, jangan-jangan mahal nih. Apalagi, lebih dari setengahnya merupakan brand produk impor, dan parahnya kebanyakan seisi market ini memanjakan para pecinta dapur, tak terkecuali saya.

Nana, sang owner menyebutkan bahwa "Glück Manamart", nama usaha yang dibangunnya akhir tahun lalu merupakan perwujudan dari doa. 

Salah satu sudut bisnis kuliner Nana (Dok. Riana Dewie)
Salah satu sudut bisnis kuliner Nana (Dok. Riana Dewie)

Ya, sosok wanita yang bergiat di bidang bisnis kuliner selama belasan tahun bersama sang suami ini memang bekerja keras untuk bisa memberikan produk jualan premium namun masih ramah di kantong masyarakat lokal.

"Orang Jawa kan sering mengatakan bejo.... keberuntungan.... Jadi saya ingin bisnis ini kelak penuh dengan keberuntungan", ungkapnya dengan selingan tawa kecil.

Mewujudkan Glück Bagi Sesama  

Ada yang pernah mendengar kata bejo? Saya ingat banget, si tokoh mas Karyo dalam serial "Si Doel Anak Sekolahan" hampir tiap hari bercanda dengan si bejo, salah satu perkutut yang sempat menambah suasana kocak serial ini, apalagi saat mas Karyo debat argumen dengan Mandra. Hahaha...

Kembali ke pembahasan awal. Menjadi sebuah momen manis apabila keberuntungan ini bukan hanya menjadi tujuan akhir, namun juga berupa energi positif yang dibagikan kepada banyak orang sebagai modal untuk mencapai bejo atau Glück yang lebih besar lagi. Hukum tanam tuai berlaku di sini? Saya pikir iya.  

Box Nanamia Pizzeria (Dok. Riana Dewie)
Box Nanamia Pizzeria (Dok. Riana Dewie)

1. Menjaga Karifan Lokal 

Menjaga kearifan lokal, sebuah prinsip yang digenggam oleh Nana dalam mengembangkan usahanya. Mungkin awalnya dulu agak sulit baginya untuk memadupadan konsep rasa maupun budaya. Tak sesederhana itu, karena ia dan suami memang berasal dari negara berbeda.

Namun kerja cerdas mereka rupanya tak sia-sia, manakala yang satu mengantarkan pesanan pelanggan, dan lainnya menyapa ramah tamu yang baru saja datang ke taman resto mereka. Ya, perjuangan awal yang telah dipenuhi dengan glück, dimana ini mereka lakukan dengan cara melayani sepenuh hati.

Beberapa produk Nanamia Pizzeria (kolase Riana Dewie)
Beberapa produk Nanamia Pizzeria (kolase Riana Dewie)

2. Mempertahankan Orisinalitas

September 2007, sebuah resto khas Italia ia dirikan di Jogja. Nanamia Pizzeria, sukses dikembangkan hingga pelanggan kini bisa memilih diantara dua lokasi berbeda untuk menikmati pizza berkulit tipis ini. 

Bernuansa klasik Eropa Selatan, orisinalitas proses pengolahan masih dijaga hingga hari ini. Teknik memanggang pizza secara tradisional menjadi ciri khasnya, yaitu langsung dari tungku bakar seperti ratusan tahun lalu.

Tungku Bakar Tradisional Tempat memanggang Pizza (Dok. Riana Dewie)
Tungku Bakar Tradisional Tempat memanggang Pizza (Dok. Riana Dewie)

Untuk menjaga orisinalitas rasa, usaha ini masih dikembangkan oleh tim sendiri, alias belum membuka bisnis franchise. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas, so owner tak ingin membuat kecewa, apalagi jika bisnis ini digarap estafet oleh banyak tangan. Sebuah pilihan yang tepat, karena hingga hari ini glück atau keberuntungan bisnis kuliner ini datang dengan cara tak terduga.

3. Menciptakan Nuansa Kekeluargaan 

Keluarga merupakan sebutan bagi beberapa orang yang hidup bersama, memiliki hubungan darah dan ikatan emosional. Namun di Nanamia Pizzeria, teman maupun owner bisa berasa saudara sehingga diantara mereka memiliki hubungan emosional yang kuat.

Fasilitas cek kesehatan yang diberikan kepada seluruh karyawan setiap bulannya, hingga pendekatan hati ke hati saat menyelesaikan masalah internal menjadi salah satu faktor mengapa usaha ini selalu diselimuti keberuntungan, yaitu tetap berdiri kuat hingga hari ini.

Beberapa produk Glück Manamart (kolase Riana Dewie)
Beberapa produk Glück Manamart (kolase Riana Dewie)

Glück Manamart, Kado Terindah 13 Tahun Nanamia Pizzeria 

Lalu, hubungan nanamia Pizzeria dengan Glück Manamart apa ya? Untuk melebarkan sayap, usaha berbasis industri hospitality dibangun di penghujung tahun 2019. Menyediakan fasilitas bahan pangan impor, aneka peralatan dapur, kostum chef juga team uniform dengan label brand customer sukses meningkatkan nilai rapor bisnisnya.

Para pecinta dapur berasa dimanjakan dengan aneka produk, seperti Yoghurt, Coffee Bean, Herbs & Spices, Flour, Olive Oil, Frozen Fruit, Frozen Food, Super Food dsb. Seperti Nanamia Pizzeria, Glück Manamart juga melayani pengantaran di area kota Jogja dan sekitarnya. Oh ya, produknya juga bisa diakses via Instagram @glueckmanamart maupun marketplace dengan harga yang ramah di kantong.

Beberapa Produk Glück Manamart (Dok. Riana Dewie)
Beberapa Produk Glück Manamart (Dok. Riana Dewie)

Glück Manamart, beneran sih menjadi market favorit buat saya pribadi yang doyan banget bersibuk ria di dapur, terlebih urusan baking yang sedang saya giati. 

Selain bubuk oregano (thyme herbs) menjadi toping favorit untuk kentang favorit saya, belum lama ini suami juga minta dibuatkan es kacang merah dan pas banget Borlotti Beans dijual murah di salah satu sudutnya.

Ehmmm, gak bohong ternyata, Glück Manamart memang membawa keberuntungan :)    

Riana Dewie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun