Ya, sosok wanita yang bergiat di bidang bisnis kuliner selama belasan tahun bersama sang suami ini memang bekerja keras untuk bisa memberikan produk jualan premium namun masih ramah di kantong masyarakat lokal.
"Orang Jawa kan sering mengatakan bejo.... keberuntungan.... Jadi saya ingin bisnis ini kelak penuh dengan keberuntungan", ungkapnya dengan selingan tawa kecil.
Mewujudkan Glück Bagi Sesama Â
Ada yang pernah mendengar kata bejo? Saya ingat banget, si tokoh mas Karyo dalam serial "Si Doel Anak Sekolahan" hampir tiap hari bercanda dengan si bejo, salah satu perkutut yang sempat menambah suasana kocak serial ini, apalagi saat mas Karyo debat argumen dengan Mandra. Hahaha...
Kembali ke pembahasan awal. Menjadi sebuah momen manis apabila keberuntungan ini bukan hanya menjadi tujuan akhir, namun juga berupa energi positif yang dibagikan kepada banyak orang sebagai modal untuk mencapai bejo atau Glück yang lebih besar lagi. Hukum tanam tuai berlaku di sini? Saya pikir iya. Â
1. Menjaga Karifan LokalÂ
Menjaga kearifan lokal, sebuah prinsip yang digenggam oleh Nana dalam mengembangkan usahanya. Mungkin awalnya dulu agak sulit baginya untuk memadupadan konsep rasa maupun budaya. Tak sesederhana itu, karena ia dan suami memang berasal dari negara berbeda.
Namun kerja cerdas mereka rupanya tak sia-sia, manakala yang satu mengantarkan pesanan pelanggan, dan lainnya menyapa ramah tamu yang baru saja datang ke taman resto mereka. Ya, perjuangan awal yang telah dipenuhi dengan glück, dimana ini mereka lakukan dengan cara melayani sepenuh hati.
2. Mempertahankan Orisinalitas