Tahun 90-an, saya hobi banget jajan di toko-toko kecil sebelah rumah. Maklum, anak kecil kayak saya dulu kan hobi banget  jajan es lilin ataupun camilan bermicin. Hihihi... Biasanya, sentra penjualan tradisional atau yang kini populer dengan sebutan toko kelontong ini menyediakan aneka produk, mulai dari makanan hingga perlengkapan rumah tangga.
Kini, toko kelontong katanya makin tergerus zaman karena tergantikan oleh retail modern. Benarkah begitu? Ya, sepertinya ini bukan isapan jempol belaka.
Usaha yang sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat kecil ini mulai langka eksistensinya karena banyak orang merasa lebih praktis dan nyaman ketika berbelanja di retail modern.
Tapi, itu dulu. Kini, toko kelontong yang ada di sekitar rumah kita bakal bangkit lagi karena mendapat support penuh dari SRC.
Apa itu SRC?
Kebayang gak dengan komunitas toko kelontong terbesar di Indonesia? Emang ada ya? Ada dong, itulah SRC. Nah, SRC sendiri bisa diartikan sebagai toko kelontong masa kini yang tergabung dalam program kemitraan SRC.
Tujuan program ini apa sih? Tentu saja untuk meningkatkan daya saing para pemilik toko kelontong melalui pendampingan usaha secara kontinyu.
Program yang awalnya digalakkan di kota Medan tahun 2008 ini mengalami perkembangan pesat, dimana keanggotaan yang pada saat itu hanya 57 toko, kini sudah mencapai lebih dari 100.000 toko yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kompasiana onLoc ke Toko Kelontong Masa Kini di Jogja
Banyak pelaku UKM yang merasa beruntung setelah tergabung dalam SRC. Ini bukan cerita mengada-ada loh, saya kan kemarin (27/11/19) bersama Kompasianer Jogja berkunjung ke tempat usaha mereka. Sebuah kisah menarik karena saya berkesempatan bersua dengan pegiat SRC juga pemilik toko kelontong dalam event Kompasiana onLoc ke Toko Kelontong Masa Kini di Yogya.
Saya tidak menyangka, "virus" SRC ternyata sudah menyebar di area Jogja. Di sepanjang perjalanan, ada puluhan toko kelontong berlabel SRC, dimana warna merah dan putih mendominasi sehingga sangat mudah dikenali. Mantab :D Â
Nah kunjungan kali ini memang asyik karena kami diajak ke SRC Rukun, sebuah usaha toko kelontong milik Bapak Purwanto yang ada di daerah pantai Parangtritis. Lokasi kedua yang kunjungi adalah rumah produksi Brambang Goreng Ibu Rina, dilanjutkan ke Toko ACDC yang dimotori oleh Ibu Sukma, dimana usahanya kini makin laris manis sejak bergabung dengan SRC.
Terapkan Filosofi "Laron"untuk SuksesÂ
Ada yang tahu laron? Bisa saya asumsikan, laron adalah serangga yang suka keluar dari persembunyiannya pada awal musim hujan. Mereka gemar sekali berkoloni di area-area terang, terutama di bawah cahaya lampu. Nah, apa hubungannya dengan SRC?
Filosofi laron inilah yang dijadikan dasar untuk SRC dalam melancarkan pendampingan untuk para pengusaha toko kelontong yang ingin berkembang. Sistem usaha RBT ditetapkan, dimana ruang usaha diwajibkan untuk tertata Rapi, Bersih dan Terang. Bagaimana efek dari desain interior usaha yang mengaplikasikan filosofi ini? Luar biasa hasilnya :)
![SRC Rukun di daerah Parangtritis (dok. Riana Dewie)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/14/dsc08017-jpg-5df4f44a097f36015d768193.jpg?t=o&v=770)
Ia sangat memegang teguh filosofi laron, dimana tempat usaha yang bersih dan terang akan mudah menarik konsumen untuk datang. Beras sekarung yang dulunya habis dalam waktu seminggu, kini dalam satu hari sudah ludes diborong konsumen. Tak hanya itu, pelaku usaha yang aktif ikut pertemuan paguyuban SRC tiap bulannya ini juga harus menyediakan stok mie instan 2-3 kali lipat lebih banyak karena permintaan konsumen meningkat.
"Pojok Lokal" Tampung Produk UKM Warga Sekitar
Dari setiap toko kelontong berlabel SRC, konsumen juga akan menemukan rak bertuliskan "Pojok lokal. Apa itu? Nah, ini merupakan rak khusus yang menawarkan produk-produk rumahan hasil UKM warga sekitar dalam paket lengkap SRC.
Kebetulan beberapa toko yang saya kunjungi kemarin kebanyakan memajang produk makanan, walaupun di tempat lain kita bisa menemukan sabun, pupuk ataupun produk lain dalam kategori home industries.
Nah, disinilah saya mengerti bahwa SRC tak hanya memberikan bimbingan bisnis kepada toko kelontong, namun juga menggandeng pelaku UKM untuk mendapatkan market yang lebih besar untuk produknya.
![Pojok Lokal SRC Rukun Milik Bapak Purwanto (Dok. Riana Dewie)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/14/dsc08031-jpg-5df4f46d097f36229d3950a2.jpg?t=o&v=770)
Apa saja Keuntungan Ikut Program SRC?Â
Nah, kira-kira sudah bisa memahami ya bahwa program SRC ini benar-benar membantu para pedagang retail untuk melambungkan bisnisnya. Pengalaman manis tentu mereka dapatkan bertubi-tubi, hingga banyak ilmu bisnis yang mereka sebut "mahal" yang pada akhirnya mengubah mindset jualan mereka secara lebih baik.
Biar gak penasaran, yuk kepoin pengalaman manis mereka sejak bergabung dengan SRC.
1. Pendampingan Usaha dan Ekspansi Bisnis
Ibu Bertarina Wati, atau yang sering disapa akrab dengan nama Bu Rina menuturkan bahwa belasan tahun ia berbinis brambang goreng, banyak sekali suka duka yang ia rasakan. Bertahun-tahun ia menitipkan produknya ke warung-warung kecil dengan kemasan rentengan. Namun belum juga ia bisa menabung untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Sekalipun sering diremehkan tetangga juga sempat tertipu Rp. 15 juta, semangat juangnya tak pernah pudar hingga Tuhan mempertemukannya dengan SRC. Kini, kemasan produknya makin menarik, memiliki label produk, dan brambang gorengnya sudah terbang hingga ke Surabaya, Jakarta dan sebentar lagi Karawang.
Dan siapa yang membuatnya begitu? Tentu saja SRC dengan jaringannya yang luas. Sukses terus Bu Rina :)
2. Berkembang dan Berbagi di Paguyuban SRC
Saya sempat takjub saat mendengar penuturan Ibu Sukma terkait usaha kelontongnya. Ibu yang tampak energik saat kami datangi ini memiliki segudang semangat yang ia tularkan kepada orang lain. Tak hanya senyum ramah yang ia lemparkan kepada setiap pengunjung tokonya, pegiat SRC ini pun memiliki keinginan untuk menyebarkan virus positif kepada para pelaku UKM dan pemilik toko kelontong lainnya agar lebih berkembang.
Setelah sukses merombak tokonya menjadi lebih luas, terang, dan rapi, dua tahun terakhir usahanya ini dipadati pengunjung, bahkan banyak yang lempar sanjungan. Merasa sukses menerapkan beberapa program SRC, kini ibu yang sukses menyekolahkan anaknya ke luar negeri ini memiliki misi sosial untuk menularkan ilmunya kepada pelaku usaha yang lain. Wah, semoga berkah ya Bu :)
3. Lebih "Melek Teknologi" & Sukses Menjalin KemitraanÂ
Beberapa pelaku usaha yang telah bergabung dengan SRC mengaku bahwa mereka kini makin melek teknologi. Bagaimana tidak, mereka dibimbing untuk mengelola salah satu fasilitas SRC, yaitu aplikasi AyoSRC. Nah, aplikasi ini berfungsi untuk menghubungkan pihak Sampoerna, Mitra Sampoerna, Konsumen, dan toko SRC agar saling berhubungan & tentunya mempermudah transaksi.
Aplikasi ini multi fungsi, loh. Para pemilik toko dipermudah untuk berjualan karena ada menu e-order yang memungkinkan customer untuk melakukan pembelian secara online serta penawaran kupon digital Yuk Belanja Ke SRC (YBKS). Distributor pun dipermudah untuk  melakukan manajemen poin dan kode promo.
Nah, bagi pelanggan sendiri, aplikasi AyoSRC ini bermanfaat banget karena mereka bisa memantau informasi terbaru serta mudah menemukan toko SRC terdekat dari lokasinya. Bagi tim pengembang SRC, aplikasi ini juga mempermudah mereka untuk memberikan konsultasi bisnis serta ekspansi pengembangan toko-toko SRC di seluruh Indonesia.
***
Nah, satu kata untuk momen berharga yang saya ikuti seharian ini, keren! Dengan bangkitnya toko-toko kelontong (tradisional) di era milenial ini, saya dipaksa pula untuk mengingat masa lalu.
Ya, momen dimana toko kelontong merajai perekonomian masyarakat, dimana jalan tiga langkah sudah dapat jajanan banyak atau tengah malam mengetuk pintu rumah tetangga yang jualan demi mendapat sembako dalam kondisi darurat. Hahaha.... Â
Terimakasih Sampoerna, semoga program yang bisa diikuti secara gratis ini semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil. Nah, itu kenangan indah saya saat sering jajan di toko kelontong. Apa cerita menarikmu?
Riana Dewie
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI