Sebagai seorang guru, saya tahu betul bagaimana perasaan teman saya itu. Pastinya dia kecewa, sakit hati, ingin marah sekuat-kuatnya karena perlakuan yang ia dapatkan. Namun ia masih harus bangkit berdiri, karena puluhan murid lainnya masih membutuhkan bimbingannya demi menjemput masa depan yang baik.
Terimakasih Bapak Ibu Guru atas PerjuangannyaÂ
Saya bukanlah seorang guru, namun saya tahu bahwa menjadi guru itu bukanlah profesi yang mudah. Permasalahan tak selalu hadir diantara ia dan anak didiknya, namun bisa terjadi antara ia dan orang tua murid.
Ya, banyak kesalahpahaman terjadi hanya karena orang tua kurang menerima informasi dengan baik, atau kurang suka jika anaknya mendapat sebuah pembelajaran hidup yang seseungguhnya bermanfaat bagi masa depannya kelak.
Untuk semua guru saya, mulai dari TK hingga kuliah, terimakasih atas kerja kerasnya membimbing saya hingga saya bisa mengerti arti kehidupan yang sesungguhnya. Di setiap pencapaian yang (mungkin) saya dapatkan, saya percaya ada bagian yang merupakan investasi ilmu dari kalian semua di masa lalu.
Satu nilai yang saya dapatkan dari guru-guru yang akhirnya saya temukan sebagai refleksi diri. Teori itu jangan hanya dipahami atau dihafalkan, namun dipraktekkan. Saya percaya, ilmu-ilmu yang saya dapatkan di sekolah itu hanyalah proses pemanasan, sedangkan tugas seorang (mantan) murid seperti saya adalah mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.
"Guru yang baik itu ibarat lilin, membakar dirinya sendiri demi menerangi orang lain." (katabijak.com)
Selamat Hari Guru 2019
Riana Dewie
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H