Lega juga saya mendengarnya. Jadi, seorang kawan sempat mengkhawatirkan tentang momen "Selasa Wage" ini. Orang Jogja mah seneng-seneng aja ya kalau Malioboro sepi, tapi bagaimana dengan wisatawan yang datang dari luar kota bahkan mancanegara? Apakah sesuai ekspektasi mereka bahwa Malioboro yang mendunia sebagai sentra belanja, hiburan dan budaya ini, kini justru "membisu" saat dikunjungi?.
Saya acungi jempol untuk pemerintah kota Jogja serta masyarakat lokal yang tak lelah mengkampanyekan "Selasa Wage" sebagai perhelatan unik karena Malioboro justru sangat asyik dikunjungi. What? Apa menariknya sih?
Para Pedagang Kaki Lima (PKL) Kerja Bakti di Sepanjang MalioboroÂ
Nah, ini yang ditunggu-tunggu. Jadi, "Selasa Wage" gak dibiarkan lengang begitu saja oleh Pemerintah Daerah kota Jogja. Beragam hiburan menarik disuguhkan di setiap sudutnya sehingga banyak kejutan yang bisa dinikmati.
Secara resmi, hiburan seni dan budaya Malioboro "Selasa Wage" ini direncanakan mulai jam 10.00 hingga 22.00 WIB.
Paginya gak ada acara? Jangan salah, Paguyuban PKL Malioboro justru memulai aksi sosial mereka sekalipun itu hari libur. Ya, mereka melakukan kerja bakti bersama agar Malioboro lebih bersih, dimulai dengan memunguti sampah-sampah liar, menyapu jalanan hingga menyirami tanaman-tanaman sebagai penghijau kawasan ini.
Hiburan menariknya apa saja sih? Kebetulan kemarin saya menyusuri kawasan Malioboro dari ujung ke ujung sehingga bisa menikmati suguhan acara menarik di setiap sudutnya.
Saya sempat menyaksikan audisi Bintang radio RRI, dimana evennya bisa dilihat langsung oleh orang yang melintas. Pesertanya banyak dan langsung dinilai oleh juri yang ditunjuk. Wah, lumayan bikin grogi juga sih. :D
Adiningrat Batik dan Sellie Coffee yang ada di sebelah gapura Dagen juga menyajikan hiburan musik akustikan yang  asyik & memikat banyak pejalan kaki.