Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Mesin Sehat, Pengeluaran lebih Hemat

17 Mei 2019   21:02 Diperbarui: 17 Mei 2019   21:21 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini energi benar-benar menjadi kebutuhan utama banyak orang di dunia. Mobilitas masyarakat yang tinggi memang membutuhkan energi untuk menggerakkan kendaraan mereka. Masih adakah yang menggunakan transportasi tradisional atau bahkan kendaraan tanpa bahan bakar? Tentu masih, walau masyarakat dengan kategori tersebut bisa dihitung jari.

Pertumbuhan penduduk yang melejit menyebabkan kebutuhan energi pun meningkat dari waktu ke waktu. Nah, energi yang saat ini kita manfaatkan biasanya berasal dari minyak, batu bara maupun gas alam.

Manusia pun semakin dibuat nyaman dengan penyediaan energi untuk berbagai keperluan hidup, baik itu untuk pendingin ruangan, pemanas, penggerak maupun bahan bakar kendaraan yang kita gunakan sehari-hari. Kesimpulannya, sebagian besar aktivitas kita bakal terhambat jika tak ada pasokan energi. Setuju?

Mobil, Alat Transportasi yang Aman dan Nyaman
Berbicara tetang mobilitas, tentu saja kita membutuhkan alat transportasi yang akan mengantarkan kita dari satu tempat ke berbagai tempat tujuan, entah itu ke mall, ke rumah sakit, ke hotel, ke sekolah, ke kantor dan tempat tujuan lainnya.

Fenomena ini tentu membuktikan bahwa alat transportasi memang menjadi prioritas banyak orang. Tak heran jika jasa ojek online (motor dan mobil) di jaman ini mampu meningkatkan roda perekonomian masyarakat.

Alat transporasi mobil (pixabay.com)
Alat transporasi mobil (pixabay.com)
Ada banyak alat transportasi yang bisa dipilih, salah satunya adalah mobil. Nah, mobil memang menjadi salah satu alat transportasi yang populer di jaman ini. Jika di masa lalu hanya segelintir orang yang memiliki, kini hampir setiap rumah dipenuhi oleh kendaraan roda empat ini untuk berbagai kebutuhan. Sederhananya, mobil digemari banyak orang karena dapat melindungi kita dari panas dan hujan, selain nyaman digunakan untuk perjalanan jarak jauh.

Gaya pemilihan jenis atau merk mobil pun tak sama bagi setiap orang. Mereka memiliki alasan masing-masing mengapa memilih kendaraan tersebut. Bisa jadi sudah cinta dengan spesifikasinya, jatuh hati dengan desainnya, suka dengan ketangguhan mesinnya dan pastinya satu hal yang banyak diincar masyarakat adalah hemat konsumsi bahan bakarnya.

Fenomena Meningkatnya Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Sebagai wanita milenial yang hidup di era digital, serta menjalani aktivitas mobile hampir setiap hari, tentu saya harus berbesar hati menghadapi fluktuasi ekonomi, terutama melonjaknya harga kebutuhan primer, dimana ini harus saya penuhi secara rutin.

Gak hanya perut, mobilpun pun butuh "makanan" berupa Bahan Bakar Minyak (BBM) agar dia dapat bekerja dengan maksimal dan mengantar kita dengan selamat sampai ke tujuan. Kebetulan di rumah saya, mobil lebih banyak dipegang oleh suami, baik itu untuk bekerja, belanja, liburan dan berbagai kebutuhan lainnya.

Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami kenaikan? Ah, ini sih lagu lama. Hihihi... Ya, sebagai ibu rumah tangga, saya kadang merasa was-was juga dengan kenaikan harga kebutuhan yang tak terkendali. Khusus untuk harga BBM, naiknya sih gak seberapa ya jika dilihat dari nominalnya.

Misal saja nih kenaikan harganya hanya Rp. 500,-, kelihatan sepele bukan? Iya, memang. Tapi yang bikin sebal, akumulasi perhitungan pengeluaran biaya BBM di catatan pengeluaran kami (akhir bulan) tetaplah besar. Mana mungkin sih dalam 1 bulan hanya membutuhkan bensin 1 liter? Pasti puluhan liter kan, apalagi jika aktivitas mobile-nya tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun